ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN TAHAP II - (2021 - 2025) Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025)
←
→
Page content transcription
If your browser does not render page correctly, please read the page content below
ROADMAP KEUANGAN BERKELANJUTAN TAHAP II (2021 – 2025) Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) THE FUTURE OF FINANCE
ROADMAP KEUANGAN THE BERKELANJUTAN FUTURE TAHAP II OF FINANCE (2021 - 2025) Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 01
Tim Penyusun DAFTAR ISI Contributing Team Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II The Sustainable Finance Roadmap Phase II Table of Contents (2021 - 2025) disusun oleh Tim Sustainable (2021 - 2025) was prepared by the Sustainable Finance Departemen Internasional dan Tim Finance Team of the International Affairs Lintas Sektor Sustainable Finance OJK. Department and the Sustainable Finance Daftar Grafik dan Tabel Cross-Sectoral Team of OJK. List of Graphs and Tables 04 Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh We would like to convey our gratitude to all Daftar Singkatan pihak terkait yang telah bekerja sama dengan parties who have cooperated in supporting List of Abbreviations 05 baik dalam mendukung pengembangan inisiatif the development of the Sustainable Finance Keuangan Berkelanjutan, antara lain: initiative, including: Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Foreword from the Chairman of OJK Board of Commissioners 08 1. Kementerian dan Lembaga terkait: 1. Relevant Ministries and Government Badan Perencanaan Pembangunan Agencies: National Development Planning Ringkasan Eksekutif Nasional (Bappenas), Kementerian Agency (Bappenas), the Ministry of Executive Summary 11 Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Finance (Kemenkeu), the Ministry of Lingkungan Hidup dan Kehutanan Environment and Forestry (KLHK), the (KLHK), Kementerian Energi dan Ministry of Energy and Mineral Resources 1. The Future is Now 14 Sumber Daya Mineral (ESDM), Kemenko (ESDM), the Coordinating Ministry of • Keuangan Berkelanjutan Indonesia Saat Ini Perekonomian, Kemenko Maritim dan Economic Affairs, the Coordinating Sustainable Finance in Indonesia: The Current Journey 14 Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Ministry of Maritime and Investment Affairs Perindustrian (Kemenperin), dan Bank (Kemenkomarves), the Ministry of Industry • Kebutuhan Pengembangan ke Depan Indonesia; (Kemenperin), and Bank Indonesia; The Next Journey 17 2. Lembaga Nasional maupun Internasional: 2. National and International Organizations: International Finance Corporation (IFC) International Finance Corporation (IFC) World Bank, United States Agency for World Bank, United States Agency for 2. Speeding up Sustainable Finance 20 International Development (USAID), dan International Development (USAID), and WWF Indonesia. WWF Indonesia. • Mengubah Tantangan menjadi Peluang Transforming Challenges into Opportunities 20 • Membangun Ekosistem Keuangan Berkelanjutan Building the Ecosystem 23 3. Creating the Future 25 • Menangkap Peluang Pendanaan Seizing Funding Opportunities 27 • Prioritas Pengembangan Roadmap Tahap II Priorities in the Phase II Roadmap 31 Catatan Notes 33 Daftar Pustaka References 35 02 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 03
DAFTAR GRAFIK DAN DAFTAR SINGKATAN TABEL List of Abbreviations List of Graphs and Tables 3P : Profit, People, dan Planet BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Gambar 1. Prinsip Keuangan Berkelanjutan Indonesia. Figure 1. Principles of Sustainable Finance in Indonesia. National Development Planning Agency BCSF : Bali Center for Sustainable Finance Gambar 2. Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan. CFSG : Climate Friendly Study Group Figure 2. Sustainable Business Activities Category. ESDM : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Gambar 3. Capaian Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. Ministry of Energy and Mineral Resources Figure 3. Achievements of Sustainable Finance in Indonesia. FSB : Financial Stability Board GRI : Global Reporting Initiative Gambar 4. Fora Internasional mengenai Inisiatif Keuangan Berkelanjutan. Figure 4. International Forums regarding Sustainable Finance Initiative. IDH : Inisiatif Dagang Hijau The Sustainable Trade Initiative Gambar 5. Ekosistem Keuangan Berkelanjutan Indonesia. IFC : International Finance Corporation Figure 5. Ecosystem of Sustainable Finance in Indonesia. IJK : Industri Jasa Keuangan Gambar 6. Detail Pengembangan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan (2021 - 2025). Financial Institutions Figure 6. Details of the Development of the Sustainable Finance Initiative (2021 - 2025). IKBI : Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia Indonesia Sustainable Finance Initiative Gambar 7. Keseimbangan Sisi Supply dan Demand Keuangan Berkelanjutan. IKNB : Industri Keuangan Non-Bank Figure 7. Balance of the Supply and Demand of Sustainable Finance. Non-Bank Financial Industry IMF : International Monetary Fund Gambar 8. Risiko Terkait Perubahan Iklim. Figure 8. Climate-related Risks. K/L : Kementerian/Lembaga Ministry/Institution KDK : Keputusan Dewan Komisioner OJK Board of Commissioners Decision Kemenkeu : Kementerian Keuangan Ministry of Finance Kemenkomarves : Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Coordinating Ministry for Maritime and Investment Affairs Kemenperin : Kementerian Perindustrian Ministry of Industry KKUB : Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan Sustainable Business Activities Category KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ministry of Environment and Forestry KUBL : Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan Environmentally Friendly Business Activities 04 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 05
LST : Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Environmental, Social, and Governance MDBs : Multilateral Development Banks MPSJKI : Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia Indonesia Financial Services Sector Master Plan NGFS : The Network for Greening the Financial System OECD : Organisation for Economic Co-operation and Development OJK : Otoritas Jasa Keuangan Indonesia Financial Services Authority PDB : Produk Domestik Bruto Gross Domestic Product POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK Regulation RAKB : Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan Sustainable Finance Action Plan SBN : Sustainable Banking Network SFA : Sustainable Finance Award SFIH : Sustainable Finance Information Hub TCFD : Task Force on Climate-Related Financial Disclosures TKB : Training Keuangan Berkelanjutan Sustainable Finance Training TOT : Training of Trainers TPB : Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals UMKM : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Micro, Small, and Medium Enterprises UNDP : United Nations Development Programme UNEP - FI : United Nations Environment Programme Finance Initiative USAID : United States Agency for International Development WEF : World Economic Forum WWF : World Wildlife Fund 06 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 07
memenuhi kategori berkelanjutan dengan principles by integrating environmental, social, mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, and governance aspects. In this context, SAMBUTAN KETUA DEWAN dan tata kelola. Dalam konteks ini, sektor Jasa Keuangan memiliki peran penting dalam Financial Services Sector could play a role in accelerating economic recovery process by KOMISIONER OJK mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional transforming conventional business process into sustainable ones. The process could be Foreword from the Chairman of OJK Board of Commissioners menjadi berkelanjutan. Proses perubahan done simultaneously with current technological tersebut dapat dipadukan secara bersama- advances. sama dengan perkembangan teknologi. Proses transisi dengan menerapkan aspek The transition process towards sustainable Mengubah pola pikir bisnis lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam finance through the implementation of konvensional menjadi keuangan berkelanjutan membutuhkan environmental, social, and governance aspects waktu serta tahapan yang lebih terarah requires more time and directed steps in order bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi to achieve sustainable economic growth. OJK berkelanjutan. OJK telah meletakkan dasar has built the foundation of sustainable finance harus didasari oleh keuangan berkelanjutan melalui Roadmap through the Sustainable Finance Roadmap kepemimpinan dan semangat Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015 - 2019) Phase I (2015 - 2019), which focused on yang berfokus pada peningkatan pemahaman, enhancing awareness, capacity building as untuk segera bersiap pengembangan kapasitas serta peletakan well as laying out the regulatory foundation for dasar regulasi bagi Industri Jasa Keuangan. financial institutions. menghadapi perubahan arah pengembangan sektor jasa Selanjutnya, OJK telah menyelesaikan Further, OJK has created the Sustainable Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap Finance Roadmap Phase II to accelerate the keuangan ke depan, yaitu II untuk mempercepat penerapan prinsip implementation of environmental, social, and lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia. governance aspects in Indonesia. The Phase II Wimboh Santoso perkembangan teknologi dan Roadmap Tahap II berfokus pada penciptaan Roadmap focuses on creating a comprehensive ekosistem keuangan berkelanjutan secara sustainable finance ecosystem that involves all Ketua Dewan Komisioner bisnis berkelanjutan komprehensif, dengan melibatkan seluruh pihak related parties and promoting cooperation at terkait dan mendorong pengembangan kerja various levels. sama dengan pihak lain. Saat ini dampak perubahan iklim telah The impact of climate change has been dirasakan oleh masyarakat global. Siklus experienced by the global community. Kami mengucapkan terima kasih atas We would like to thank all contributing parties alam yang tidak seimbang telah memacu Unbalanced natural cycle has led to an increase kontribusi seluruh pihak yang telah memberikan who have provided input on the development of meningkatnya permasalahan lingkungan hidup in environmental and social problems. While masukan dalam pengembangan inisiatif the Sustainable Finance initiative in Indonesia. dan sosial. Di saat masyarakat global tengah the global community is struggling with the Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. We would like to specifically express our menghadapi pandemi Covid-19, perubahan Covid-19 pandemic, climate change is allegedly Secara khusus, kami menyampaikan terima gratitude to all relevant parties such as National iklim disinyalir dapat meningkatkan variabilitas capable to increase the variability of weather kasih kepada pihak terkait seperti Badan Development Planning Agency (Bappenas), pola cuaca sehingga dapat mempercepat patterns that could speed up the transmission of Perencanaan Pembangunan Nasional the Ministry of Finance (Kemenkeu), the penularan penyakit. Pandemi Covid-19 diseases. The Covid-19 pandemic that is taking (Bappenas), Kementerian Keuangan Ministry of Environment and Forestry (KLHK), yang terjadi di seluruh belahan dunia, telah place in all parts of the world has triggered (Kemenkeu), Kementerian Lingkungan Hidup the Ministry of Energy and Mineral Resources memicu krisis extraordinary dan sekaligus an extraordinary crisis and at the same time dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi (ESDM), the Coordinating Ministry of Economic menjadi momentum bagi semua pihak untuk has become a momentum for all parties to dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kemenko Affairs, the Coordinating Ministry of Maritime melakukan evaluasi pentingnya penerapan evaluate the importance of implementing Perekonomian, Kemenko Maritim dan Investasi and Investment Affairs (Kemenkomarves), the aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam environmental, social, and governance aspects (Kemenkomarves), Kementerian Perindustrian Ministry of Industry (Kemenperin), and Bank seluruh aktivitas pembangunan. in all development activities. (Kemenperin), dan Bank Indonesia. Terima Indonesia. We would also like to thank domestic kasih kami sampaikan pula kepada lembaga and international organizations such as Terdapat beberapa tantangan dalam upaya There are several challenges to be addressed nasional maupun internasional seperti International Finance Corporation (IFC) World mengubah pola pikir berkelanjutan yang perlu when it comes to transforming a sustainable International Finance Corporation (IFC) World Bank, United States Agency for International diatasi. Kerja sama yang melibatkan berbagai mindset. Collective cooperation to mitigate Bank, United States Agency for International Development (USAID), and WWF Indonesia. pihak untuk memitigasi dan beradaptasi and adapt to climate change is believed to Development (USAID), dan WWF Indonesia. terhadap perubahan iklim menjadi solusi utama be the main solution in ensuring supporting dalam memastikan investasi pendukung telah investments are in line with sustainable 08 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 09
RINGKASAN EKSEKUTIF Executive Summary Pertumbuhan ekonomi yang bertanggung Responsible economic growth is an integral part jawab menjadi bagian tidak terpisahkan dari of sustainable development goals. Transitioning tujuan pembangunan berkelanjutan. Transisi to sustainable development must stem from menuju pembangunan berkelanjutan tersebut a change in the mindset of business actors harus didasari oleh perubahan pola pikir pelaku that business activities are best conducted usaha bahwa kegiatan usaha akan lebih baik when social, environmental and governance dan langgeng apabila memperhatikan aspek aspects are taken into consideration. In this sosial, lingkungan, dan tata kelola. Oleh regard, OJK released the Sustainable Finance karena itu, OJK telah menyusun Roadmap Roadmap Phase I (2015 - 2019) which aimed Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015 - 2019) to increase the understanding and capacity yang bertujuan meningkatkan pemahaman of financial services sector actors to move serta kapasitas pelaku sektor jasa keuangan towards a low-carbon economy. The Roadmap untuk beralih menuju ekonomi rendah karbon. Phase I achieved several milestones such as Roadmap Tahap I telah menghasilkan beberapa introduction of sustainable finance principles, capaian seperti pengenalan prinsip keuangan identification of numerous sustainable business Kami meyakini bahwa usaha keras dan We believe our continuous hard work will berkelanjutan, pengelompokan kriteria usaha criteria, developing an incentive scheme, and berkesinambungan akan menghasilkan result in substantial accomplishments in the berkelanjutan, pengembangan insentif serta conducting series of training programs for the capaian penting dalam implementasi keuangan implementation of sustainable finance in pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan bagi financial industry. berkelanjutan di Indonesia. Roadmap Indonesia. We also hope that the Sustainable industri keuangan. Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 2025) diharapkan dapat menjadi landasan could become a foundation for the Indonesia’s Industri keuangan memberikan respons positif The financial industry has responded bagi Sektor Jasa Keuangan dan rujukan untuk Financial Services Sector and serve as a terhadap inisiatif keuangan berkelanjutan. positively to this sustainable finance Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dalam reference for related Ministries/Institutions in Respons positif dari dunia internasional juga initiative. As well, international community mengembangkan inisiatif-inisiatif pembiayaan developing innovative financing initiatives. It is diberikan kepada Indonesia atas penerapan also applaud Indonesia’s move on rolling inovatif. Kita berharap Tujuan Pembangunan also our hope that climate change and SDGs be inisiatif tersebut. Meskipun demikian, masih out this initiative. However, some gaps Berkelanjutan dan Perubahan Iklim menjadi at the top of every leader's agenda. As a result, terdapat beberapa gap yang dihadapi, seperti remain to be filled, such as the industry’s agenda penting bagi para pemimpin. Dengan implementing Sustainable Finance will be the rendahnya tingkat pemahaman industri low awareness of sustainable finance, demikian, penerapan Keuangan Berkelanjutan “new normal” for the Indonesia’s Financial terhadap keuangan berkelanjutan, the absence of commonly agreed green akan menjadi “new normal” bagi Sektor Jasa Services Sector. belum adanya kesepakatan standardisasi standards in a national scale and untapped Keuangan. kategori hijau di tingkat nasional serta business opportunities in the sustainable pemanfaatan peluang bisnis di sektor sector. Some of these gaps must be berkelanjutan. Beberapa gap tersebut resolved immediately so that the financial harus segera diselesaikan sehingga industri industry can maximize the opportunities keuangan dapat memaksimalkan peluang as the demand of the market and society yang ada seiring dengan meningkatnya for sustainable financial products and tuntutan pasar dan masyarakat akan produk services increases. These opportunities Wimboh Santoso dan jasa keuangan yang berkelanjutan. must be followed by the management of Ketua Dewan Komisioner Pemanfaatan peluang tersebut harus diiringi climate-related risks to prevent unwanted Chairman of OJK Board of Commissioners dengan pengelolaan risiko terkait perubahan negative impacts. Climate change risks iklim untuk mencegah dampak negatif yang include risk of climate change phenomena tidak diinginkan. Risiko perubahan iklim that cause property damage and directly meliputi risiko fenomena perubahan iklim affect business processes (physical risk), yang menimbulkan kerusakan properti dan risk arising from changes in policy and berdampak langsung terhadap proses technology development while shifting to a bisnis (physical risk), risiko yang muncul dari perubahan kebijakan dan pengembangan teknologi untuk beralih ke ekonomi rendah 10 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 11
Adapun beberapa prioritas yang akan There are several priorities that will become menjadi landasan pengembangan keuangan the foundation for future development of berkelanjutan ke depan, yaitu pengembangan sustainable finance, namely the development taksonomi hijau; implementasi aspek of a green taxonomy; implementation of lingkungan, sosial, dan tata kelola; pelaksanaan environmental, social and program riil; inovasi produk dan layanan governance aspects; implementation of real keuangan serta kampanye nasional keuangan programs; innovation of financial products and berkelanjutan. services; and national campaigns. Mempercepat Transisi menuju Keberlanjutan / karbon (transition risk), dan risiko kerugian low-carbon economy (transition risk), and Meningkatkan Kesadaran / Celah / Accelarating the Transition hukum atau klaim akibat kegiatan usaha yang risk of legal loss or claims due to business Increasing Awareness Gap to Sustainability tidak mempertimbangkan dampak perubahan activities that disregard the impact of iklim (liability risk). climate change (liability risk). Untuk mempercepat transisi sektor keuangan To hasten the transition of the financial sector ke arah berkelanjutan, pada Roadmap Tahap to sustainability, in this Roadmap Phase II, 1. Roadmap Keuangan 1. Rendahnya pemahaman 1. Pengembangan di sisi II ini, OJK mengembangkan sebuah ekosistem OJK develops an ecosystem that consists Berkelanjutan Tahap I industri. Penawaran: (2015 - 2019). Low awareness of the industry. • Skema insentif, yang terdiri dari 7 komponen. Ketujuh of 7 components. The seven components Sustainable Finance Roadmap • Inovasi produk, komponen tersebut meliputi kebijakan, produk, include policy, product, market infrastructure, Phase I (2015 - 2019). 2. Belum adanya standarisasi • Teknologi dan informasi, infrastruktur pasar, koordinasi kementerian/ coordination among ministries/institutions, non- hijau. • Pengembangan kapasitas 2. Pengenalan prinsip keuangan Unavailability of green sumber daya manusia. lembaga, dukungan non-pemerintah, sumber government support, human resources, and berkelanjutan. standard. Supply side development: daya manusia, dan awareness. Pembentukan awareness. The establishment of components Introduction of sustainable • Incentive schemes, komponen dalam ekosistem keuangan in the sustainable finance ecosystem shows finance principles. 3. Peluang besar yang belum • Product innovation, berkelanjutan juga merupakan komitmen OJK OJK's commitment in creating transparent dimanfaatkan. • Information and technology, 3. Pengenalan kategori kegiatan Untapped opportunities. • Capacity building. dalam menciptakan regulasi yang transparan, regulations, building synergies with other usaha berkelanjutan. membangun sinergi dengan kementerian/ ministries/institutions, and improving financial Introduction of sustainable 4. Belum terintegrasinya risiko 2. Pengembangan di sisi lembaga, dan meningkatkan kapabilitas industri industry’s capability. business activities category. LST. Permintaan: ESG risk has not been • Kampanye nasional, keuangan. 4. Pengembangan insentif. integrated. • Dukungan program riil, Development of incentive • Pengembangan industri Ekosistem yang dibentuk akan mempengaruhi The ecosystem that is formed will affect the schemes. 5. Peningkatan koordinasi dan pendukung, kerja sama dengan K/L. • Sertifikasi “green”. sisi penawaran dan permintaan. Di sisi supply and demand side. On the supply side, 5. Program pengembangan Improvement on coordination Demand side development: penawaran, OJK akan mengembangkan OJK will develop supporting infrastructure kapasitas. and collaboration with • National campaign, infrastruktur pendukung berupa produk in the form of funding/investment products, Capacity building programs. ministries/institutions. • Real programs, pendanaan/investasi, teknologi dan technology and information, financial industry’s • Development of supporting industries, informasi, kapasitas sumber daya manusia human resource capacity and incentives. On • “Green” certification. industri keuangan serta insentif. Di sisi the demand side, there is a permintaan, diperlukan transformasi pasar great need for market transformation to untuk meningkatkan permintaan produk/ increase demand for financial products layanan keuangan serta dukungan program services, supported by real programs, riil, pengembangan industri pendukung, dan development of supporting industries, and sertifikasi “green”. Berbagai program juga akan “green” certification. Various programs will also dilakukan untuk meningkatkan kesadaran be carried out to increase public awareness of masyarakat akan produk dan layanan sustainable financial products and services. keuangan berkelanjutan. 12 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 13
1 Roadmap Tahap I telah menghasilkan The Phase I Roadmap has resulted in several beberapa inisiatif yang menjadi fondasi bagi initiatives that become the foundation to shift THE FUTURE perubahan pola pikir pelaku usaha. Pertama, OJK memperkenalkan delapan prinsip the business players’ mindset. First, OJK introduced eight principles of Sustainable Keuangan Berkelanjutan (Gambar 1).2 Delapan Finance (Figure 1).2 These eight principles IS NOW prinsip ini menjadi pertimbangan utama bagi serve as the basis for financial industry players pelaku di industri keuangan dalam arah in developing their activities. Second, OJK pengembangan kegiatannya. Kedua, OJK requires players in the financial services mewajibkan pelaku di industri jasa keuangan industry to devise a strategy that contains the untuk menyusun laporan yang berisi tentang implementation of environmental, social, and penerapan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, governance principles in their business plan Our biggest challenge in this new century is to take an idea dan tata kelola dalam rencana bisnis serta and to submit a public report containing the kewajiban penyampaian laporan kepada publik implementation of the ESG principles.3 Third, that seems abstract – sustainable development – and turn it mengenai penerapan prinsip LST tersebut.3 OJK has classified a number of Sustainable into a reality for all the world’s people Ketiga, OJK telah menyusun Kategori Kegiatan Business Activities Categories (Figure 2).4 Usaha Berkelanjutan (Gambar 2).4 Kategori This category will serve as a reference for (Kofi Annan, Former UN Secretary General) ini akan menjadi acuan pengelompokan classification of the green sector for the sektor hijau bagi industri keuangan sehingga financial industry in the hope that it will expand akan meningkatkan portofolio layanan dalam the portfolio to support sustainable finance pengembangan keuangan berkelanjutan. development. Keuangan Berkelanjutan Indonesia Sustainable Finance in Indonesia: Saat Ini The Current Journey Untuk menarik minat industri, OJK juga In order to raise interest of the industry on telah menerbitkan aturan serta insentif bagi sustainable finance, OJK also issued a Arah pertumbuhan perekonomian yang lebih A responsible economy has become an integral penerbitan obligasi/sukuk hijau.5 Peraturan regulation, coupled with incentives, for issuing bertanggung jawab telah menjadi bagian yang part of sustainable development goals. In ini telah dimanfaatkan untuk mengeluarkan green bonds/sukuk.5 This regulation has been tidak terpisahkan dari tujuan pembangunan this regard, OJK released the Sustainable obligasi hijau senilai USD3,72 miliar. OJK juga utilized through issuance of numerous green berkelanjutan. Oleh karena itu, OJK telah Finance Roadmap Phase I (2015 - 2019) as memberikan insentif bagi pengembangan bonds amounting to USD3.72 billion. Further, menyusun Roadmap Keuangan Berkelanjutan an initial step to increase financial institutions’ kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.6 OJK also provides incentives for the development Tahap I (2015 - 2019) sebagai langkah awal (FIs) awareness and capacity to implement Selain itu, OJK juga telah melakukan of battery electric vehicles.6 In addition, OJK meningkatkan kesadaran dan kapasitas Industri environmental, social, and governance (ESG) serangkaian sosialisasi untuk meningkatkan also conducted a series of awareness programs Jasa Keuangan (IJK) untuk menerapkan aspek aspects as well as to adapt to climate change pemahaman industri terhadap kegiatan to improve the industry’s understanding on lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) serta towards a low carbon economy. ekonomi yang bertanggung jawab. responsible economic activities. melakukan adaptasi perubahan iklim menuju ekonomi rendah karbon. Keuangan Berkelanjutan merupakan suatu Sustainable Finance is comprehensive dukungan menyeluruh dari sektor jasa support from the financial services sector keuangan untuk menciptakan pertumbuhan to achieve sustainable economic growth by ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan aligning economic, social, and environmental kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan interests.1 The greatest challenge to implement hidup.1 Tantangan terbesar dalam menerapkan sustainable finance is to convince business keuangan berkelanjutan adalah meyakinkan players and society that in performing activities pelaku usaha dan masyarakat bahwa upaya that generate profits, limited natural resources untuk menghasilkan keuntungan akan lebih and the social impacts on society need to be baik dan langgeng jika dilakukan dengan considered. This is known as the profit, people, mempertimbangkan sumber daya alam dan and planet (3P) principle. Thus, there is a dampak sosial kepada masyarakat. Hal ini need for an initiative to change the mindset yang dikenal sebagai prinsip profit, people, of business players from pursuing short-term planet (3P). Dengan demikian, diperlukan profits into long-term prosperity. sebuah inisiatif yang dapat mengubah pola pikir pelaku usaha dari mengejar keuntungan jangka pendek menjadi kemakmuran jangka panjang. Gambar 1. Prinsip Keuangan Berkelanjutan Indonesia / Figure 1. Principles of Sustainable Finance in Indonesia. 14 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 15
Kebutuhan Pengembangan ke Depan The Next Journey Meningkatnya kesadaran akan pentingnya Increased awareness on the importance pertumbuhan yang bertanggung jawab of responsible development and global serta peluang investasi hijau secara opportunities for green investment have pushed Energi Terbarukan / Efisiensi Energi / Pencegahan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Renewable Energy Energy Efficiency Pengendalian Polusi / Lahan yang Berkelanjutan / global, mendorong penerapan keuangan the implementation of sustainable finance to Pollution Prevention and Sustainable Natural Resources and berkelanjutan ke tahap selanjutnya. Hal ini the next level. This is a contribution from the Control Land Use sekaligus merupakan kontribusi sektor jasa financial services sector to the country’s effort keuangan dalam upaya pemenuhan 17 Tujuan on achieving 17 Sustainable Development Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan Goals (SDGs) and its commitment to meeting komitmen Indonesia dalam Paris Agreement.8 the Paris Agreement targets.8 Konservasi Keanekaragaman Transportasi Ramah Pengelolaan Air dan Air Adaptasi Perubahan Iklim / Penerapan keuangan berkelanjutan merupakan The implementation of sustainable finance is Hayati Darat dan Air / Lingkungan / Limbah yang Berkelanjutan / Climate Change Adaptation Terrestrial and Aquatic Sustainable Sustainable Water and suatu program besar dan memerlukan a major program that requires well managed Biodiversity Conservation Transportation Wastewater Management langkah-langkah yang tertata dengan baik. steps. Failure to undertake responsible Kelalaian dalam melakukan pertumbuhan development will come at great costs. Research yang bertanggung jawab akan menimbulkan from the University of California, Berkeley biaya yang besar. Penelitian dari University of shows that if climate change is not properly California, Berkeley menyatakan bahwa apabila mitigated, it could lead to a 23% decline in GDP perubahan iklim tidak dimitigasi dengan baik by 2100.9 Produk Ramah Lingkungan / Bangunan Berwawasan Kegiatan Usaha yang Berwawasan Usaha Mikro, Kecil, dan dapat menyebabkan penurunan PDB sebesar Eco-efficient Products Lingkungan / Lingkungan Lainnya / Menengah (UMKM) / 23% di tahun 2100.9 Green Building Other Environmentally Friendly Micro, Small, and Medium Business Activities Enterprises (MSMEs) Data Bappenas menyebutkan bahwa Indonesia Data from the National Development Planning Gambar 2. Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan membutuhkan pembiayaan/ investasi di sektor Agency showed that Indonesia’s need for green Figure 2. Sustainable Business Activities Category berkelanjutan hingga 2030 sebesar Rp67.803 financing/investment until 2030 was estimated triliun. Hal ini merupakan peluang bagi industri around Rp67,803 trillion. This presents an OJK melihat industri merespons Roadmap ini We see that the industry responding positively jasa keuangan untuk terlibat dalam pendanaan opportunity for financial institutions to take part dengan baik. Delapan bank yang tergabung to this Roadmap. The eight banks that initially berkelanjutan. Industri jasa keuangan in sustainable development through sustainable sebagai first movers telah membentuk joined as first movers created the Indonesia juga dapat memanfaatkan perubahan financing. Financial institutions could also Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia Sustainable Finance Initiative (IKBI). This is a kecenderungan global dalam berinvestasi. take advantage of the changing global trend (IKBI). Inisiatif ini merupakan komitmen nyata testament to banking industry’s commitment Semakin banyak investor yang mensyaratkan in investing. More and more investors require dari industri perbankan dalam mendukung to supporting green financing. The current penanaman investasinya pada produk hijau. their investments to be placed in green pembiayaan hijau. Saat ini, keanggotaan membership of IKBI has expanded to 15 Selain itu, kita juga menyaksikan meningkatnya products. In addition, we are also witnessing IKBI telah berkembang menjadi 15 lembaga.7 institutions.7 Further, in 2017, OJK collaborated permintaan akan produk dan jasa yang ramah a rising demand for environmentally friendly Selanjutnya, pada tahun 2017 OJK bekerja with Udayana University to establish the Bali lingkungan. Situasi pandemi Covid–19 yang products and services. The current Covid-19 sama dengan Universitas Udayana telah Center for Sustainable Finance (BCSF) that sedang terjadi telah membuka mata kita bahwa pandemic situation has made us realize that mendirikan Bali Center for Sustainable Finance works as a pioneer research center for the penerapan keuangan berkelanjutan sebagai the implementation of sustainable finance (BCSF) yang menjadi pelopor pusat riset bagi development and studies on sustainable pendukung pertumbuhan yang bertanggung in supporting responsible growth must be pengembangan dan penelitian mengenai finance. jawab harus dipercepat. accelerated. keuangan berkelanjutan. Capaian implementasi Roadmap ini (Gambar Achievements in the implementation of 3) juga telah mendapatkan apresiasi dari dunia this Roadmap (Figure 3) have also gained internasional. Sustainable Banking Network appreciation from the international community. (SBN) di tahun 2019 memasukkan Indonesia The Sustainable Banking Network (SBN) in bersama Tiongkok dalam tahap maturing 2019 classified Indonesia and the People’s Tidak dimitigasinya perubahan iklim dapat menyebabkan dalam konteks regulasi mengenai keuangan Republic of China as countries in the maturing penurunan PDB sebesar 23% di tahun 2100 berkelanjutan, yakni menjadi negara yang stage in the context of regulations on dikategorikan penggerak utama (first movers). sustainable finance, in other words, countries in (University of California, Berkeley, 2015) Survei oleh GlobeScan dan Global Reporting the first movers category. A survey conducted Initiative (GRI) juga menempatkan Indonesia by GlobeScan and the Global Reporting di peringkat teratas untuk kebenaran/kejujuran Initiative (GRI) ranks Indonesia at the top for atas informasi yang disampaikan di Laporan honest disclosure of information presented in Keberlanjutan (sustainability report) perusahaan the company's sustainability reports that are yang disampaikan kepada publik. made available to public. 16 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 17
Roadmap Keuangan Berkelanjutan / Sustainable Finance Roadmap (2015 - 2019) 1. Awareness Program 2. Green Lending Model 3. Capacity Building Kesepakatan Global Perubahan Iklim / 1. Indonesia menjadi First Mover untuk inisiatif Indonesia Menjadi Global Agreement on Climate Change. Keuangan Berkelanjutan di Emerging Countries / pendiri dan anggota dari Paris Agreement on Climate Change 2015-2030 Indonesia becomes a first Mover for sustainable Sustainable Banking (UU 16/2016 Ratifikasi Paris Agreement / finance initiative in Emerging Countries. Network (SBN) IFC 1. POJK (OJK Regulation) No. 51/ Law No. 16/2016 on Paris Agreement Ratification) 2. Implementasi POJK 51 bagi Bank / World Bank / POJK.03/2017 (Ketentuan mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Implementation of OJK Regulation No. 51 for banks. Indonesia becomes a Keuangan Berkelanjutan / founder and a member Sustainable Deevelopment Goals (TPB/SDGs). OJK Regulation on Sustainable Finance). 3. Monitoring action plan bagi Bank / of Sustainable Banking UN Sustainable Development Goals (SDGs) 2. POJK (OJK Regulation)No. 60/ Monitoring action plan for banks. Network (SBN) IFC 2015-2030 (Perpres 59/2017 SDGs / POJK.04/2017 Green Bond / 4. Persiapan Roadmap Tahap II (2021 - 2025)/ World Bank. Presidential Decree No. 59/2017 SDGs) OJK Regulation on Green Bond. Preparing Roadmap Phase II (2021 - 2025). 2014 2012 2013 - 2016 2017 2018 2019 2015 OJK mempersiapkan 1. Sustainable Finance Award 1. Penerbitan Pertama Green Bond / Sukuk oleh pemerintah dan IJK / Roadmap Keuangan (SFA). Issuance of the first Green Bond/Sukuk by the Government and financial institutions. Berkelanjutan / 2. Pilot Project The First Movers 2. Pedoman Teknis Implementasi POJK No. 51 tahun 2017 bagi Bank / OJK is preparing the on Sustainable Banking. Technical guidelines for the implementation of OJK Regulation No. 51/2017 for banks. Sustainable Finance 3. Pilot Project Bali Center for 3. Terbentuknya Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (alumni First Movers) / Roadmap. Sustainable Finance The establishment of Indonesia Sustainable Finance Initiative (alumni of First Movers). (OJK - Universitas Udayana). 4. Pengenalan Skema Blended Finance / 4. Sustainable Finance Information Hub. Introduction of Blended Finance Scheme. Keterangan Warna Color Description Rp809,75 Triliun** / USD55,8 Miliar (IDR809.75 Portofolio Hijau (Green Loans)* Trillion / USD55.8 Billion) Global Sustainability Bond Rp7,9 Triliun (IDR7.9 Trillion) Green and Gender Bond Rp59,9 Triliun (IDR59.9 Trillion) Starting the Stepping Stone: Regulations Achievements: Pembiayaan Campuran (Blended Finance) Rp35,6 Triliun (IDR35.6 Trillion) Journey: Roadmap of and Sustainable Responses TOTAL Rp913,15 Triliun (IDR913.15 Trillion) Awareness, Sustainable Finance from Financial * Berdasarkan data RAKB dan hasil survei bulan November 2020. Capacity Building, Finance. Implementation. Instititions. ** Kurs Oktober 2018 (14.480) and Development Programs. Gambar 3. Capaian Keuangan Berkelanjutan di Indonesia Figure 3. Achievements of Sustainable Finance in Indonesia 18 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 19
2 SPEEDING UP untuk mempermudah proses edukasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan the educational process to increase sustainable financial literacy and inclusion. SUSTAINABLE berkelanjutan. Dampak pandemi Covid-19 dan kemajuan Lessons learned from the Covid-19 pandemic FINANCE teknologi akan mendukung percepatan combined with technological advances will implementasi keuangan berkelanjutan. support the acceleration of the implementation of Namun demikian, implementasi keuangan sustainable finance. However, the implementation berkelanjutan di Indonesia masih menghadapi of sustainable finance in Indonesia is still faced beberapa tantangan, antara lain: with several challenges, including: There is an opportunity in the recovery from the COVID-19 1. Rendahnya tingkat pemahaman dan 1. Low level of understanding and participation partisipasi industri keuangan. Industri of the financial industry. The financial crisis to create a new approach to growth that is sustainable, keuangan masih memiliki persepsi bahwa industry is still of the view that implementing inclusive and resilient pelaksanaan usaha berkelanjutan akan a sustainable business translates into menimbulkan biaya tambahan. Selain additional costs. Further, business actors are (Nicholas Stern, Professor of Economics and Government at the LSE, 2020) itu, para pelaku usaha umumnya masih in general still oriented towards short-term berorientasi pada keuntungan jangka profits. pendek. Mengubah Tantangan menjadi Transforming Challenges into 2. Belum tersedianya standardisasi kategori 2. There is a lack of established green Peluang Opportunities hijau yang diperlukan dalam penilaian standards required in assessment of implementasi aspek lingkungan, sosial, dan implementation of environmental, social, Pandemi Covid-19 telah menjadi krisis pertama The Covid-19 pandemic has become tata kelola. Saat ini, setiap lembaga masih and governance aspects. Currently, each kali pada abad ke-21 yang bersifat multidimensi the first crisis in the 21st century that is menggunakan standar usaha berkelanjutan institution is using its own sustainable dan berpengaruh kepada semua negara pada multidimensional and affects all countries at the masing-masing. Kondisi ini menyebabkan business standards. This hinders saat yang bersamaan. Namun, pandemi ini same time. However, this pandemic cannot be kegiatan usaha mengalami kendala dalam businesses’ efforts in accessing funding tidak terlepas dari kelalaian kita dalam menjaga separated from our negligence in protecting the akses pendanaan dan menyulitkan investor and makes it difficult for investors to make kelestarian lingkungan. Saat inilah kesempatan environment. This is the best opportunity for dalam membuat keputusan berinvestasi. investment decisions. Therefore, it is terbaik untuk kita bersama-sama dapat all of us to come together to improve business Oleh karena itu, perlu tersedianya necessary to put in place green standards/ memperbaiki proses bisnis di seluruh sektor processes in all business sectors, especially in standardisasi kategori hijau/taksonomi national taxonomy as a basis for sustainable usaha, terutama di sektor keuangan yang lebih a more sustainable financial sector. secara nasional sebagai dasar untuk usaha business and investment. A taxonomy will berkelanjutan. maupun investasi berkelanjutan. Taksonomi also make it easier for business actors to juga akan memudahkan pelaku usaha untuk improve the quality of risk management. Di samping itu, dengan adanya kemajuan In addition, business sector is expected to meningkatkan kualitas pengelolaan risiko. teknologi yang telah mengubah proses bisnis optimize technological advances resulting ke arah digital, sektor usaha diharapkan from technological developments that have 3. Semakin meningkatnya kesadaran 3. Increasing awareness and demand for mampu untuk mengoptimalisasikan kemajuan transformed business processes into digital. dan tuntutan dalam implementasi LST ESG implementation create business teknologi tersebut. Perkembangan teknologi Technology development is expected to menciptakan peluang bisnis bagi pelaku opportunities for business actors. This diharapkan mampu mengembangkan enhance business processes, increase usaha. Peluang bisnis ini memerlukan business opportunity requires adequate proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan efficiency, and accelerate flow of information. dukungan ketersediaan infrastruktur yang infrastructures, not only from regulators, mempercepat arus informasi. Industri keuangan In the context of sustainable finance, financial memadai, bukan hanya dari regulator, but also from business actors and related dapat memanfaatkan kemajuan teknologi industry can make use of technological tetapi juga membutuhkan dukungan ministries/institutions in forms of support dalam mempermudah pemberian layanan advances in facilitating the provision of green dan kolaborasi dari pelaku usaha dan and collaboration. This collaboration pembiayaan/pendanaan hijau, peningkatan financing/financing services, increasing kementerian/lembaga terkait. Kolaborasi is in line with the spirit adopted by the efisiensi proses bisnis, dan inovasi produk the efficiency of business processes, and ini telah sesuai dengan semangat yang World Economic Forum (WEF), IMF, and yang ramah lingkungan. Sementara itu, enhancing innovation in environmentally friendly telah dimulai dan dimotori oleh World International Development Banks, which are pemanfaatan teknologi akan meningkatkan products. Meanwhile, the use of technology Economic Forum (WEF), IMF, dan Bank members of the MDBs.10 This collaboration efisiensi dan akurasi informasi dalam pelaporan will increase the efficiency and accuracy of Pembangunan Internasional yang tergabung will certainly be a “common structure’ for industri keuangan serta mempermudah proses information in financial industry reporting and dalam MDBs.10 Kolaborasi ini tentunya akan all parties in implementing the Sustainable pengawasan bagi regulator. Investor juga akan simplify the supervisory process for regulators. menjadi sebuah common structure bagi Finance initiative in Indonesia. mendapatkan manfaat berupa kemudahan Investors will also benefit from easy access seluruh pihak dalam pelaksanaan inisiatif akses informasi lingkungan, sosial, dan tata to environmental, social, and governance Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. kelola yang digunakan dalam pengambilan information used in making investment keputusan investasi. Teknologi juga digunakan decisions. Technology is also used to simplify 20 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 21
Dalam mengatasi gap implementasi aspek To address gaps in the implementation of Once climate change becomes a defining issue for financial lingkungan, sosial, dan tata kelola, OJK dengan environmental, social, and governance aspects, dukungan industri dan kementerian/lembaga OJK – with the support of industry and related stability, it may already be too late terkait akan membuat bauran strategi dalam ministries/institutions – will create a mixed (Mark Carney, Former Governor of the Bank of England) suatu ekosistem dengan mengacu pada strategy in an ecosystem following the new paradigma baru terkait dengan bisnis, peluang, paradigms related to business, opportunities, dan manajemen risiko. and risk management. Membangun Ekosistem Keuangan Building the Ecosystem Keanggotaan Indonesia dalam berbagai fora Indonesia's membership in various international Berkelanjutan internasional juga memberikan manfaat dalam forums is proven to be beneficial in developing pengembangan inisiatif keuangan berkelanjutan the sustainable finance initiative (Figure Indonesia adalah negara dengan sumber daya Indonesia is a country with plentiful natural (Gambar 4). Mayoritas fora internasional 4). Majority of these international forums alam yang melimpah, hutan hujan tropis yang resources, extensive tropical rainforests, tersebut beranggotakan institusi keuangan dan consist of financial institutions and regulators luas, keanekaragaman hayati yang sangat besar, enormous biodiversity, year-round sunshine, regulator yang mempunyai tujuan sama, yaitu with a common goal, namely to green the ketersediaan sumber daya air dan sinar matahari and abundant water resources.11 Therefore, menghijaukan sistem keuangan serta mobilisasi financial system and mobilize capital flows for sepanjang tahun.11 Oleh karena itu, sumber daya Indonesia's natural resources play a highly arus modal untuk investasi berkelanjutan. sustainable investment. alam Indonesia memiliki peran yang sangat important role in supporting Indonesia's penting dalam mendukung pertumbuhan dan economic growth and development. pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk mempercepat implementasi LST, kita To accelerate ESG implementation, we perlu mempersiapkan inisiatif yang mendukung need to prepare initiatives, which support inovasi-inovasi yang selaras dengan Tujuan innovations that are in line with the Sustainable Pembangunan Berkelanjutan. Kondisi Development Goals. This is the foundation for SBN IFC World Bank UNEP FI – Inquiry: Design of a The Network for Greening the ini menjadi dasar penyusunan Roadmap the Sustainable Finance Roadmap Phase II (Indonesia sebagai pendiri dan anggota / Sustainable Finacial System Financial System (NGFS) Indonesia as a founder and a member) (OJK berperan memberikan masukan / OJK (OJK sebagai Anggota / Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - (2021 - 2025), which has become an integral gives feedback) OJK as a member) 2025) yang telah menjadi bagian yang tidak part of the blueprint for future development of terpisahkan dari cetak biru pengembangan Indonesia's financial services sector.12 sektor jasa keuangan Indonesia ke depan.12 Mulai Inisiatif keuangan berkelanjutan yang The sustainable finance initiative developed Bergabung dikembangkan dalam Roadmap Tahap II akan through the Roadmap Phase II will integrate 2012 2016 2017 2018 2020 mengintegrasikan tujuh komponen dalam satu seven major components in one ecosystem, Start Joining kesatuan ekosistem. Adapun tujuh komponen which consist of the following (Figure 5): keuangan berkelanjutan (Gambar 5) terdiri dari: 1. Kebijakan; menyediakan pengembangan 1. Policy; developing various policies to berbagai kebijakan untuk mendukung support sustainable finance. ASEAN Sustainable G20 Climate Finance The Financial Tri Hita Karana Forum Capital Markets Study Group (CFSG) Stability Board on Blended Finance keuangan berkelanjutan. (OJK sebagai Anggota/ (OJK terlibat dalam (FSB) Task Force (OJK berpartisipasi aktif/ OJK as a member) kegiatan study group/ on Climate-related OJK actively participates) OJK is involved in Financial Dislosures 2. Produk; mengembangkan berbagai 2. Products; developing various types of study group activities) (TCFD) jenis produk dan layanan keuangan sustainable financial products and services. (OJK aktif memberikan masukan/ OJK actively berkelanjutan. gives feedback) 3. Infrastruktur Pasar; mengembangkan 3. Market Infrastructure; developing infrastruktur teknologi dan informasi yang technology and information infrastructures mendukung keuangan berkelanjutan. supporting sustainable finance. Gambar 4. Fora Internasional mengenai Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Figure 4. International Forums regarding Sustainable Finance Initiative 4. Koordinasi Kementerian/Lembaga (K/L) 4. Coordination among related Ministries/ terkait; meningkatkan koordinasi dan Institutions; improving coordination and pertukaran informasi antar kementerian/ exchange of information among ministries/ lembaga serta pemangku kepentingan institutions and other stakeholders. lainnya. 22 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 23
3 5. Dukungan Non-pemerintah; dukungan 5. Non-governmental Support; support from dari sisi supply dan demand, dukungan the supply and demand side, research riset (tenaga ahli, lembaga riset, dan universitas), dan lembaga internasional (experts, research centers, and universities), and international institutions as well as CREATING serta keanggotaan dalam fora internasional membership in international forums for untuk pengembangan inisiatif keuangan further development of sustainable finance THE FUTURE berkelanjutan. initiatives, 6. Sumber Daya Manusia; mengembangkan 6. Human Resources; developing internal kapasitas internal dan eksternal melalui and external capacity through massive and program capacity building yang masif dan structured capacity building programs. terstruktur. Saya berharap dapat menyambut Anda di Indonesia untuk 7. Awareness; melalui pengembangan strategi 7. Awareness; through developing a berinvestasi di masa depan di mana energi terbarukan dan komunikasi inisiatif keuangan berkelanjutan communication strategy for sustainable kepada industri keuangan, pemangku finance initiative to reach out to financial teknologi bersih menciptakan kehidupan berkelanjutan, kepentingan terkait, dan masyarakat. industry and related stakeholders. (Presiden Joko Widodo dalam Abu Dhabi Sustainability Week, 13 Januari 2020) Perubahan paradigma business as usual ke A change in paradigm from business as usual arah berkelanjutan telah menjadi kebutuhan to sustainability has become a necessity for masa depan. Meningkatnya risiko lingkungan, the future. Increasing environmental, social, sosial, dan tata kelola menjadi tantangan bagi and governance risks pose a challenge for industri keuangan untuk menciptakan peluang the financial industry to create new, innovative usaha baru yang inovatif dan mendukung business opportunities that support a ekonomi berkelanjutan. Tantangan terhadap sustainable economy. Challenges in sustainable kegiatan usaha berkelanjutan dapat difasilitasi business activities could be addressed through dengan membentuk ekosistem keuangan establishing a sustainable financial ecosystem berkelanjutan yang terdiri dari 7 komponen that consists of seven components (Figure 6). (Gambar 6). Ekosistem yang dijabarkan dalam 7 The ecosystem, described in 7 components, komponen ini merupakan komitmen OJK is OJK's commitment to realizing transparent dalam mewujudkan regulasi yang transparan, regulations, building synergies in cooperation membangun sinergi kerja sama dengan with relevant ministries/agencies and kementerian/lembaga dan pemangku stakeholders, and increasing the capabilities of kepentingan terkait serta meningkatkan the financial industry. kapabilitas industri keuangan. Gambar 5. Ekosistem Keuangan Berkelanjutan Indonesia Figure 5. Ecosystem of Sustainable Finance in Indonesia 24 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 25
KEBIJAKAN / POLICIES • Green Taxonomy (2021 - 2022) • Integrasi Aspek LST / ESG Integration (2021 - 2023) • Key Performance Indicator (KPI) (2021 - 2023) • Pengembangan Insentif / Developing Incentives (2021 - 2025) PRODUK / PRODUCT • Panduan Implementasi Keuangan Berkelanjutan di Pasar Modal dan • Pengembangan Infrastruktur IKNB / Guidance of Sustainable Penunjang / Developing Finance Implementation in the Supporting Infrastructure Capital Market and NBFI (2021 - 2022) (2021 - 2025) • Pengembangan Inovasi Produk / Product Innovation INFRASTRUKTUR PASAR / (2021 - 2025) MARKET INFRASTRUCTUE • Pengembangan Sustainable Finance Information Hub (SFIH) / Development of Sustainable Finance Information Hub (2021 - 2025) • Pengembangan primary dan secondary market / Development of KOORDINASI K/L / primary and secondary market COORDINATION AMONG (2022 - 2025) MINISTRIES/INSTITUTIONS • Task Force Nasional / National Task Force (2021 - 2025) • Monitoring dan Evaluasi DUKUNGAN NON Implementasi Keuangan PEMERINTAH / NON- Berkelanjutan / Monitoring Menangkap Peluang Pendanaan Seizing Funding Opportunities GOVERNMENT SUPPORT and Evaluation of the Implementation of • Pengembangan Pusat Riset / Pembentukan ekosistem keuangan The establishment of a sustainable finance Sustainable Finance Developing Research Centers (2021 - 2025) berkelanjutan akan mempengaruhi sisi ecosystem will affect both the demand and supply (2022 - 2025) permintaan maupun penawaran. Perubahan side. Changes in global trends will increase • Realisasi Program Riil / Real tren global akan meningkatkan permintaan public demand for products that integrate ESG Programs (2021 - 2025) SDM / HUMAN RESOURCES masyarakat terhadap produk yang aspects. This is something the financial industry • Training Keuangan mengintegrasikan aspek LST sehingga needs to anticipate immediately. In addition, Berkelanjutan (TKB) perlu segera diantisipasi oleh sektor jasa investor’s demand to invest in green products dan Training of Trainers (TOT) / Sustainable keuangan. Selain itu, permintaan investor untuk is also increasing13. To respond to this demand, Finance Training and menanamkan investasinya pada produk hijau on the supply side, OJK will develop supporting Training of Trainers juga semakin meningkat.13 Untuk merespons infrastructure, including product development and AWARENESS (2021 - 2025) permintaan tersebut, di sisi penawaran, OJK innovative financing schemes14, development • E-learning (2024 - 2025) akan mengembangkan infrastruktur pendukung, of technology and information infrastructure, • Buku Acuan Kredit/ Pembiayaan/ Investasi Sektoral / Guide Book of Credit/Financing/ antara lain pengembangan produk dan enhancement of human resource capacity in the Investment in Sectors (2021 - 2025) skema inovatif pembiayaan14, pengembangan financial industry, and development of prudential • National Campaign - Indonesia infrastruktur teknologi dan informasi, and non-prudential incentive schemes. All this Sustainability Week (2021 - 2024) peningkatan kapasitas sumber daya manusia must be supported by green taxonomy, availability • Program Inklusi Keuangan Berkelanjutan industri keuangan, dan pengembangan of data, and collaboration at the national level /Sustainable Finance Inclusion Program skema insentif prudensial dan non-prudensial. among ministries and agencies as well as (2022 - 2025) • Sustainable Finance Award (SFA) Pengembangan hal-hal tersebut memerlukan coordination with multilateral agencies (Figure 7). (2024 - 2025) dukungan taksonomi hijau, ketersediaan data, • Publikasi Informatif untuk Investor Baru / dan kolaborasi di tingkat nasional antara Informative Publications for New Investors kementerian dan lembaga serta koordinasi (2022 - 2025) dengan lembaga multilateral (Gambar 7). Gambar 6. Detail Pengembangan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan (2021 - 2025) Figure 6. Details of the Development of the Sustainable Finance Initiative (2021 - 2025) 26 Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021 - 2025) The Future of Finance The Future of Finance Sustainable Finance Roadmap Phase II (2021 - 2025) 27
You can also read