INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA

Page created by Charles Myers
 
CONTINUE READING
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
INFO INSA
                     Media Internal Perkumpulan INSA

            Antisipasi Dampak Covid-19
   INSA Apresiasi Pemerintah
     Atas Kebijakan Insentif
             Fiskal

EDISI 55/IV/APRIL/2020
                                       www.dppinsa.com   dppinsa   dpp.insa
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
JENDELA                                                                                            INFO INSA

              INDEX

 3
            INSA Apresiasi Pemerintah Atas
            Terbitnya PMK No.44 Tahun
            2020.

            INSA Dukung Kebijakan
 6          Pemerintah Larang Mudik pada
            Idul Fitri 1441.

            Lawan Covid-19, INSA Galang
 8          Dana Untuk Pengadaan Alat
            Pelindung Diri.

            Bantu Pelayaran, Hubla
11          Relaksasi Masa Berlaku
            Statutory Kapal Indonesia
                                                   INSA Bahu Membahu Lawan
                                                   Dampak Wabah Covid-19
           REDAKSI                                 JAKARTA— Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO)
                                                   Tedros Adhanom Gehebreyesus me-release sekaligus mengingatkan
                                                   kembali bahwa perkembangan pandemik Covid-19 di seluruh dunia
        PENANGGUNG JAWAB                           saat ini masih jauh dari kata berakhir.

         Dewan Pengurus Harian                     Bahkan dia menyerukan agar warga dunia bersatu untuk membentuk
Indonesian National Shipowners’ Association        solidaritas global sebagai upaya mencegah gelombang dua pandemik
              (DPH INSA)                           Covid-19. Sebab, virus ini tidak akan bisa dikalahkan jika kita tidak
                                                   bersatu. “Solidaritas, solidaritas, solidaritas. Kami akan mengatakan
                                                   itu setiap hari," ujarnya.
               PENERBIT
                                                   Seruan WHO tersebut seakan memberikan sinyal bahwa semua
                                                   pihak harus siap terhadap kemungkinan Covid-19 akan memberikan
                                                   dampak yang relatif Panjang terhadap kelangsungan usaha, tidak
                                                   terkecuali usaha angkutan laut nasional.

                                                   Kegiatan operasional kapal saat ini banyak hambatan akibat sejumlah
                                                   daerah bahkan negara melakukan perubahan kebijakan. Belum lagi
                                                   biaya operasional, juga meningkat secara signifikan. Padahal saat ini,
                   ALAMAT                          permintaan pengiriman barang melalui kapal diperkirakan turun
                                                   hingga 70%.
      Wisma BSG Lantai 3A #M 04 - 05
 Jl. Abdul Muis No.40 Jakarta Pusat -10160         Buletin INSA Edisi 55 Bulan April 2020 ini menyajikan laporan tentang
             Jakarta, Indonesia                    berbagai upaya INSA dalam membantu anggotanya untuk
                                                   menghadapi dampak wabah Covid-19 dan yang terpenting adalah
                                                   mengapresiasi Pemerintah atas insentif fiskal yang diberikan kepada
        Phone: +62 21 3514348                      industri angkutan laut.
          Fax: +62 21 3514347
     Email: sekretariat@dppinsa.com                Selain itu, INSA mengajak anggotanya agar proaktif terhadap
                                                   penyebaran wabah Covid-19 di seluruh Indonesia serta menggalang
   Buletin Ini dapat diakses melalui               solidaritas untuk pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) yang nantinya
          website DPP INSA.                        akan diserahkan kepada Rumah Sakit guna menghadapi Covid-19.

                                                   Sebab, INSA yakin dan percaya, hanya dengan cara bekerja sama
                                                   dan bahu-membahu antarsektor, kelangsungan usaha sektor
                                                   ekonomi akan dapat bertahan. (*)

 www.dppinsa.com    dppinsa     dpp.insa

                                                                                                                      2
                              Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
UTAMA                                                                                                   INFO INSA

INSA Apresiasi Pemerintah Atas
Terbitnya PMK No.44 Tahun 2020

JAKARTA—Indonesian National                Sementara itu, insentif Pembebasan PPh       Permohonan Pemberian Insentif Bebas
Shipowners’ Association (INSA)             pasal 22 Impor dan Pengembalian              Pajak PPh Pasal 21 bagi Pelaut
mengapresiasi Pemerintah yang telah        Pendahuluan Kelebihan Pembayaran PPN         Indonesia untuk Cegah Dampak Covid 19
memperluas sektor usaha yang               diberikan kepada 431 perusahaan,             yang intinya meminta Pemerintah untuk
memperoleh insentif PPh pasal 21           termasuk industri kapal. Sedangkan           memberikan insentif Bebas Pajak PPh
Ditanggung Pemerintah, Pembebasan PPh      fasilitas penguranan angsuran PPh pasal      Pasal 21 bagi Pelaut Indonesia yang
pasal 22 Impor dan Pengembalian            25 diberikan kepada 846 perusahaan,          bekerja pada perusahaan angkutan laut.
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran PPN       termasuk berbagai jasa angkutan laut.
dan fasilitas pengurangan angsuran PPh                                                  Sebelumnya dalam PMK Nomor
pasal 25 sehingga sektor jasa angkutan     Ketua Umum INSA Sugiman Layanto              23/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak
laut termasuk yang memperoleh insentif     mengatakan ketiga insentif tersebut (PPh     untuk Wajib Pajak Terdampak Covid-19
tersebut.                                  pasal 21 Ditanggung Pemerintah,              sudah ada ketentuan relaksasi pajak
                                           Pembebasan PPh pasal 22 Impor dan            kepada 19 sektor manufaktur atau
Perluasan sektor usaha yang                Pengembalian Pendahuluan Kelebihan           pengolahan yang dianggap paling
mendapatkan insentif tersebut telah        Pembayaran PPN dan fasilitas                 terdampak Covid-19.
ditetapkan melalui Peraturan Menteri       pengurangan angsuran PPh pasal 25)
Keuangan (PMK) Nomor 44/PMK.03/2020        akan membantu sektor usaha angkutan          Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan
yang mulai berlaku pada tanggal 27 April   laut untuk menghadapi dampak wabah           deployment system aplikasi online terkait
2020.                                      Covid-19.                                    sektor penerima insentif tersebut,
                                                                                        sehingga dapat diakses oleh wajib pajak
Insentif tersebut diberikan Pemerintah     “Kami sampaikan terima kasih kepada          untuk menyampaikan pemberitahuan
dalam rangka mengurangi beban ekonomi      Pemerintah yang telah merespon usulan        atau memperoleh surat keterangan yang
para wajib pajak akibat wabah Covid-19     INSA agar sektor angkutan laut               diperlukan sebagai syarat untuk
dan berlaku pada masa pajak bulan April    memperoleh insentif,” katanya.               mendapatkan insentif pajak tersebut,
2020 sampai dengan bulan September                                                      mulai pada tanggal 2 Mei 2020 ini.
2020.                                      Menurut dia, insentif itu sesuai dengan
                                           surat INSA No. DPP-SRT-IV/20/012             Sebagai informasi, pemenuhan
Insentif PPh pasal 21 Ditanggung           tertanggal 01 April 2020 perihal Mohon       persyaratan insentif pajak secara online
Pemerintah diberikan kepada karyawan       Berikan Insentif Fiskal bagi Usaha           dilakukan dengan login pada
yang bekerja pada 1.062 perusahaan,        Angkutan Laut Sesuai dengan Permenkeu        www.pajak.go.id dan menyampaikan
termasuk perusahaan angkutan laut.         No.23/PMK.03 tahun 2020 yang ditujukan       pemberitahuan atau pengajuan surat
"Insentif itu untuk karyawan yang          kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani          keterangan yang tersedia pada
berpenghasilan Rp 200 juta per tahun,“     Indrawati dan Surat INSA No. DPP-SRT-        menu Layanan – Info KSWP – Profil
tulis Release Ditjen Pajak.                IV/20/021 tertanggal 09 April 2020 perihal   Pemenuhan Kewajiban Saya. (*)

                                                                                                                            3
                            Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
UTAMA                                                                                                             INFO INSA

INSA Tunggu Relaksasi Pelabuhan
dan Jasa Klasifikasi (Discount Tarif)
JAKARTA—Wabah Covid-19 telah                  Hulu Energi perihal Permohonan
menekan ekonomi global, tidak terkecuali      Menunda Permintaan Negosiasi Harga
Indonesia, khususnya sektor angkutan          Sewa Kapal oleh anak usaha PT
laut. Oleh karena itu, INSA mengharapkan      Pertamina Hulu Energi (PHE).
relaksasi kebijakan, termasuk relaksasi
kebijakan jasa kepelabuhan dan klasifikasi    Melalui surat tersebut, INSA meminta
guna menghadapi dampak Covid-19.              kepada PHE selaku salah satu
                                              Kontraktortor Kontrak Kerja Sama (K3S)
Insentif Moneter                              untuk menunda proses negosiasi yang
                                              diminta oleh anak usaha PT PHE dan/atau
Menurut INSA, jika kondisi abnormal saat      mengevaluasinya sehingga tidak
ini dibiarkan, maka kemampuan                 memperburuk kondisi atau jalinan kerja
perusahaan pelayaran nasional untuk           sama.
membayar kewajibannya kepada
perbankan akan menurun sehingga               Relaksasi Jasa Kepelabuhanan
potensi terjadinya peningkatan kredit
macet atau Non Performing Loan (NPL)          Melalui surat bernomor DPP-SRT-
menjadi sangat tinggi.                        IV/20/026 tertanggal 14 April 2020 perihal
                                              Permohonan Penurunan Tarif Pelabuhan
Melalui surat bernomor DPP-SRT-               dalam Rangka Dukung Program Peme-
III/20/011 tertanggal 24 Maret 2020 perihal   rintah Antisipasi Dampa Wabah Covid-19
Permohonan Dukungan Melawan Wabah             yang ditujukan kepada Direktur Utama PT
COVID-19 dari Usaha Sektor Angkutan           Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero),
Laut yang ditujukan kepada Menteri            PT Pelindo IIII (Persero) dan PT Pelindo IV
Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua      (Persero), INSA meminta kepada BUMN
Dewan Komisioner Otoritas Jasa                tersebut untuk menurunkan tarif-tarif
Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, INSA           kepelabuhanan sebesar 30% dengan jenis
meminta Pemerintah untuk memberikan           dan golongan tarif sebagaimana diatur             Pemerintah untuk memperlonggar
stimulus moneter berupa:                      berdasarkan Peraturan Menteri                     kebijakannya dalam hal pelaksanaan
                                              Perhubungan No. 17 tahun 2017 tentang             survey kapal berbendera Indonesia yang
•   Penghapusan pembayaran bunga bank         Jenis, Struktur, Golongan dan Mekanisme           berada di luar negeri dengan melimpahkan
    bagi perusahaan pelayaran selama          Penetapan Tarif Jasa Kepelabuhanan.               kewenangan survey kepada badan
    enam bulan.                                                                                 klasifikasi anggota IACS (International
                                              Adapun golongan tarif yang diminta                Association of Classification Societies)
•   Penundaan pembayaran kewajiban            diturunkan adalah tarif jasa kapal yang           yang diakui pemerintah.
    perusahaan pelayaran terhadap             meliputi tarif jasa labuh, tarif pelayanan jasa
    perbankan selama enam bulan.              pemanduan, tarif pelayanan jasa                   Dasar pertimbangannya adalah saat ini
                                              penundaan, tarif pelayanan jasa tambat,           setiap negara yang terkena dampak
                                              tarif pelayanan jasa penggunaan alur-             Covid-19 telah memperketat setiap orang
Kebijaksanaan SKK Migas                       pelayaran dan tarif pelayanan jasa kepil          luar yang akan memasuki negaranya,
                                              (mooring services).                               tidak terkecuali WNI yang memasuki
Melalui surat bernomor DPP-SRT-                                                                 negara yang dilanda Covid-19 diharuskan
IV/20/020 tertanggal 10 April 2020 perihal    Begitu juga penurunan pada tarif jasa             melaksanakan karantina selama 14 hari
Bantuan Untuk Mendukung Usaha                 barang yang mencakup tarif jasa barang            di negara tujuan tersebut.
Pelayaran Nasional Bertahan dari Dampak       umum di terminal serbaguna (multi purpose
Covid-19 yang ditujukan kepada Kepala         terminal), tarif pelayanan jasa peti kemas di     Selain itu, INSA juga meminta PT Biro
SKKMigas (Satuan Kerja Khusus                 terminal peti kemas, tarif pelayanan jasa         Klasifikasi Indonesia untuk menurunkan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak          Barang curah cair/gas di terminal curah           tarif klasifikasi kapal sebesar 30% dari
dan Gas Bumi), INSA meminta                   cair/gas, tarif pelayanan jasa curah kering       tarif normal. Biaya-biaya tersebut
kebijaksanaan SKK Migas dengan semua          di terminal curah kering, tarif pelayanan         mencakup biaya statutory kapal
K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama)           jasa kendaraan di Terminal kendaraan (car         berbendera Indonesia, baik kapal di dalam
untuk dapat membantu usaha pelayaran          terminal), tarif pelayanan jasa bongkar           maupun luar negeri, menurunkan biaya
agar dapat survive karena industri lepas      muat barang di terminal terapung, tarif           transportasi surveyor dari dan ke kapal,
pantai tetap membutuhkan kegiatan             pelayanan jasa peti kemas di Terminal             membuat term pembayaran yang lebih
angkutan laut sebagai pendukung logistik      daratan (dry port), tarif pelayanan bongkar       friendly dan sesuai dengan situasi
dalam kegiatan offshore Indonesia.            muat kendaraan dan barang secara Ro-Ro            pandemi Covid-19.
                                              (Roll On-Roll Off) di terminal Ro-Ro.
Sebelum menyampaikan surat kepada                                                               INSA yakin dan percaya, seluruh relaksasi
Kepala SKK Migas, INSA                        Relaksasi Jasa Klasifikasi.                       kebijakan tersebut akan mendukung
menyampaikan suratnya No. DPP-SRT-
                                                                                                perusahaan angkutan laut nasional untuk
IV/20/015 tertanggal 05 April 2020            Sedangkan berkaitan dengan jasa                   mempertahankan kelangsungan usahanya
kepada Pj.Direktur Utama PT Pertamina.        klasifikasi kapal, INSA meminta                   di tengah wabah Covid-19. (*)

                                                                                                                                    4
                              Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
UTAMA                                                                                                       INFO INSA

INSA Ajak Anggotanya Untuk Proaktif
Mencegah Penyebaran Wabah Covid-19
JAKARTA—Pada 14 April 2020, INSA
menerbitkan surat kepada anggota untuk
merespon berlakunya Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun
2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 serta Peraturan Gubemur
DKI Jakarta No. 33 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan PSBB dalam rangka
menanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) di Provinsi DKI Jakarta.

Di dalam surat bernomor DPP -SRT-
IV/20/025 tertanggal 14 April 2020 perihal
Pengecualian Peliburan Tempat kerja dan
Pencegahan Penyebaran Covid-19,
INSA mengatakan bahwa mengacu pada
peraturan tersebut, terdapat pengecualian
peliburan tempat kerja yaitu terkait bidang
pertahanan dan Keamanan, ketertiban
umum, kebutuhan pangan, bahan bakar
minyak dan gas, Kesehatan,
perekonomian, keuangan, komunikasi,
industri, distribusi, logistik dan kebutuhan
dasar lainnya.

Menurut INSA, perusahaan pelayaran
anggota INSA merupakan bagian dan
bidang distribusi dan logistik untuk
menunjang angkutan bahan kebutuhan
pokok/pangan, penunjang bidang
komoditas energi, penunjang bidang
lepas pantai (offshore), angkutan bahan
bakar minyak dan gas, penunjang
angkutan penumpang/barang lainnya              INSA juga meminta anggota INSA untuk                  dengan sabun atau penggunaan
sehingga termasuk bidang yang                  menerapkan protokol pencegahan                        hand sanitizer;
dikecualikan dalam peraturan tersebut.         penyebaran COVID-19 di tempat kerja              7.   Mewajibkan penggunaan masker
                                               dengan cara:                                          sejak meninggalkan rumah hingga
Meski demikian, untuk mencegah Covid-                                                                kembali ke rumah:
19, INSA mengimbau anggotanya untuk            1.   Memastikan tempat kerja selalu dalam        8.   Memastikan dilakukannya physical
memperhatikan kewajibannya dengan                   keadaan bersih dan higienis,                     distancing paling sedikit dalam
tetap melakukan pembatasan interaksi           2.   Memiliki kerjasama operasional                   rentang 1 (satu) meter;
dalam aktivitas kerja seperti bekerja               perlindungan kesehatan dan pencegahan       9.   Mengimbau seluruh karyawan dan
dengan jumlah minimum karyawan,                     COVID- 19 dengan fasilitasi pelayanan            personel bersangkutan mengenai
terutama pembatasan melakukan                       kesehatan terdekat untuk tindakan                upaya-upaya pencegahan COVID-
kegiatan di tempat kerja bagi karyawan              darurat;                                         19 di wilayah tempat kerja
yang mempunyai penyakit bawaan                 3.   Menyediakan vitamin dan nutrisi
dan/atau kondisi yang dapat berakibat               tambahan untuk meningkatkan imunitas        Sementara itu, dalam hal ditemukan
fatal apabila karyawan tersebut terpapar            pekerja yang tetap bekerja,                 karyawan perusahaan anggota INSA
Corona Virus Disease (COVID-19), antara        4.   Melakukan disinfeksi berkala pada lantai,   berstatus sebagai Pasien Dalam
lain karyawan dengan riwayat Kesehatan:             dinding dan perangkat yang ada pada         Pengawasan (PDP), perusahaan wajib
                                                    bangunan tempat kerja,                      menghentikan aktivitas kerja minimal 14
-   Penderita tekanan darah tinggi             5.   Melakukan deteksi dan pemantauan            (empat belas) hari kerja atau hingga
-   Pengidap penyakit jantung                       suhu tubuh personil yang memasuki           evakuasi dan penyemprotan disinfektan
-   Pengidap diabetes Penderita penyakit            wilayah tempat kerja agar tidak melebihi    di seluruh tempat, fasilitas dan peralatan
    paru-paru                                       batas suhu normal tubuh,                    kerja, hingga pemeriksaan kesehatan
-   Penderita kanker                           6.   Menyediakan fasilitas cuci tangan yang      dan isolasi tenaga kerja yang pernah
-   Ibu Hamil                                       memadai dan mudah untuk diakses serta       kontak fisik dengan PDP tersebut selesai
-   Usia lebih dan 60 (enam puluh) tahun            membudayakan kegiatan cuci tangan           dilakukan. (*)

                                                                                                                                    5
                                 Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
UTAMA                                                                                                 INFO INSA

INSA Dukung Kebijakan Pemerintah
Larang Mudik pada Idul Fitri 1441
JAKARTA—Terhitung mulai hari ini, Jumat (24/4/2020)            “Larangan Mudik tahun 2020 untuk transportasi laut berlaku
pukul 00.00 WIB, pemerintah memutuskan              melarang   untuk semua kapal penumpang mulai tanggal 24 April 2020
kegiatan mudik pada perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah tahun     sampai dengan 31 Mei 2020,” ujar Direktur Lalu Lintas dan
2020.                                                          Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko.

Dasar hukum terkait keputusan itu pun sudah terbit, yaitu      Larangan penggunaan sarana transportasi laut termasuk
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020              pengoperasian kapal penumpang yang melayani
tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul       untuk     pelayaran    mudik     dalam     satu   wilayah
Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka                          propinsi/kabupaten/kecamatan dimana Pemerintah Daerah
Pencegahan Penyebaran COVID-19.                                               menerapkan PSBB, dan atau pelayaran antar
                                                                                   propinsi/ kabupaten/kecamatan dimana
Aturan tersebut ditandatangani
oleh Menteri Perhubungan
Ad Interim Jenderal TNI (Purn)
Luhut Binsar Pandjaitan pada
Kamis (23/4/2020). "Peraturan
Menteri ini berlaku mulai
                                     Jangan                                                salah satu Pemerintah Daerah
                                                                                           Pelabuhan asal/singgah/ tujuan
                                                                                                      menerapkan PSBB.

                                                                                                 INSA sangat mendukung
                                                                                              kebijakan Pemerintah guna

                                     Mudik!!
pada tanggal diundangkan,"                                                                    mencegah wabah Covid-19
demikian bunyi Pasal 28                                                                  semakin menyebar. Ketua Umum
aturan tersebut.                                                                                  INSA Sugiman Layanto
                                                                                             mengatakan larangan mudik
Juru Bicara Kementerian                                                                        itu penting dilakukan guna
Perhubungan Adita Irawati                                                                       menghambat penyebaran
menyatakan Permenhub itu                                                                    Covid-19. “Kami mendukung
diterbitkan dalam rangka                                                                    kebijakan tersebut,” katanya.
pencegahan penyebaran
virus corona atau Covid-19                                                                      INSA telah menyampaikan
di Indonesia, utamanya                                                                        kebijakan larangan mudik ini
untuk menindaklanjuti                                                                        kepada seluruh anggota INSA
perintah Presiden Jokowi                                                                       di Indonesia dan mengajak
mengenai larangan                                                                                     anggota INSA untuk
mudik.                                                                                       mematuhinya. “Kita akan ikuti
                                                                                                    keputusan Pemerintah
Dia menjelaskan                                                                                      Yang melarang mudik
pengaturan larangan                                                                                Pada angkutan Lebaran
mudik tersebut berupa                                                                                  tahun ini,” katanya.
larangan sementara
penggunaan sarana                                                                                           Sementara itu,
transportasi untuk kegiatan                                                                        PT Pelayaran Nasional
mudik pada masa angkutan                                                                   Indonesia (Persero) atau Pelni
lebaran 2020 yang berlaku                                                               meniadakan angkutan penumpang
untuk transportasi darat, laut,                                                               sejak 24 April hingga 8 Juni.
udara dan perkeretaapian,                                                                Perusahaan sudah tidak menjual
khususnya untuk kendaraan                                                                  tiket kepada calon penumpang
pribadi maupun kendaraan umum                                                                     mulai Jumat (24/4/2020).
yang membawa penumpang.
                                                                                            PT Pelni tengah berkoordinasi
Dia menambahkan, larangan penggunaan                                                    dengan Kementerian Perhubungan
transportasi berlaku untuk kendaraan yang                                        untuk mengatur trayek kapal supaya dapat
keluar masuk di wilayah-wilayah seperti wilayah                     berjalan secara maksimal. Pada saat yang bersamaan,
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), wilayah zona              PT Pelni juga menyiapkan seluruh kapal penumpangnya
merah penyebaran Covid-19, dan di wilayah aglomerasi                             untuk melayani kegiatan angkutan logistik.
yang telah ditetapkan PSBB, seperti misalnya Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.          Saat ini sekitar 50 persen kapal angkutan penumpang milik
                                                               PT Pelni memiliki ruang untuk mengangkut kontainer dan
Di sub sektor Transportasi Laut, Permenhub 25 tahun 2020       kendaraan. Manajemen PT Pelni akan memaksimalkan
mengatur larangan penggunaan sarana transportasi laut          ruang-ruang tersebut agar pemenuhan kebutuhan logistik
untuk kegiatan mudik pada masa angkutan lebaran tahun          dapat terjaga, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur
2020.                                                          (KTI). (*)

                                                                                                                         6
                                 Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
UTAMA                                                                                                            INFO INSA

Sukseskan Permendag No.40 tahun 2020,
INSA Minta Perbaikan Kebijakan Pajak
JAKARTA— Pemerintah menerbitkan
Peraturan Menteri Perdagangan                   PASAL-PASAL PENTING PERMENDAG NO.40 TAHUN 2020
(Permendag) No. 40 Tahun 2020 tentang
Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut              Pasal 1 ayat 5: Angkutan laut nasional adalah angkutan laut yang dimiliki atau disewa oleh
Nasional dan Asuransi Nasional untuk            perusahaan angkutan laut nasional dalam bentuk bare boat, time charter, voyage charter,
                                                contract of affreightment atau kontrak sewa kapal lainnya.
Ekspor dan Impor Barang Tertentu
tertanggal 1 April 2020.                        Pasal 2 ayat 1: Eksportir yang mengekspor batu bara dan/atau CPO wajib menggunakan
                                                angkutan laut nasional dan asuransi nasional.
Permendag tersebut menggantikan
Permendag No. 82 Tahun 2017 yang                Pasal 2 ayat 2: Importir yang mengimpor beras dan/atau barang untuk pengadaan barang
telah beberapa kali diubah yakni dengan         pemerintah wajib menggunakan angkutan laut nasional dan asuransi nasional.
Permendag No.48 tahun 2018 dan
Permendag No.80 tahun 2019.                     Pasal 3 ayat 1: Kewajiban penggunaan angkutan laut nasional sebagaimana dimaksud pada
                                                pasal 2 ayat 1 berlaku untuk eksportir yang mengekspor batu bara dan/atau CPO menggunakan
                                                angkutan laut dengan kapasitas angkut sampai dengan 15.000 deadweight tonnage.
Menurut INSA, jika aturan itu dijalankan
sejak 2018, dampak ekonominya sangat            Pasal 3 ayat 2: Kewajiban penggunaan angkutan laut nasional sebagaimana dimaksud pada
besar. Sebagai gambaran, dengan                 pasal 2 ayat 2 berlaku untuk importir yang mengimpor beras batu bara dan/atau barang untuk
ekspor batu bara sebesar 371 juta ton           pengadaan pemerintah menggunakan angkutan laut dengan kapasitas angkut sampai dengan
pada 2018 dan rata-rata freight US$10           15.000 deadweight tonnage.
dollar per ton, potensi devisa negara
mencapai US$3,7 miliar dengan potensi           Pasal 4 ayat 1: Angkutan laut nasional sebagaimana dimaksud pasal 3 diselenggarakan oleh
                                                perusahaan angkutan laut nasional
penerimaan pajak US$150 juta.

Sejak awal, Indonesian National
Shipowners’ Association (INSA) tidak        Meskipun demikian, INSA menilai masih sulit         2,64% tanpa adanya kewajiban memiliki
mempersoalkan Permendag No. 82              bagi perusahaan angkutan laut nasional untuk        BUT (Badan Usaha Tetap).
tahun 2017 bahkan mendorong                 dapat bersaing dengan angkutan laut yang
Pemerintah untuk menerapkannya              diselenggarakan oleh perusahaan asing. Hal          Hanya saja, sejak diusulkan oleh INSA pada
secara konsekuen. Apalagi ini bagian        ini dikarenakan beban pajak yang ditanggung         saat Permendag No.80 tahun 2017 baru
dari Paket Kebijakan Ekonomi ke-15.         perusahaan angkutan laut nasional yang jauh         terbit hingga adanya Permendag No.40
                                            lebih tinggi dibandingkan asing.                    tahun 2020 yang merupakan Permendag
Kini, INSA juga mendukung Permendag                                                             pengganti, Pemerintah belum siap
No. 40 tahun 2020 diberlakukan mulai 1      Sebab, selama ini, perusahaan angkutan laut         mengubah kebijakan perpajakan terhadap
Mei 2020. Sejumlah pasal harus menjadi      asing tidak dibebani PPN atau PPh                   usaha angkutan ekspor dan impor Indonesia.
perhatian. Pertama, kegiatan angkutan       dikarenakan transaksi logistik dilakukan di
laut ekspor atas komoditas batu bara dan    luar negeri. Sedangkan angkutan laut                Himbauan
crude palm oil (CPO) serta impor beras      nasional yang melaksanakan kegiatan
atau barang pengadaan pemerintah wajib      angkutan laut ekspor dibebani PPN dan PPh.          Sementara itu, INSA mengimbau Pemerintah
menggunakan angkutan laut nasional                                                              agar memperbaiki website inatrade
mulai 1 Mei 2020 dengan kapasitas           Menurut INSA, PPN atas jasa angkutan laut           disesuaikan dengan Permendag No.40 tahun
angkut maksimum 15.000 Dead Weight          luar negeri Indonesia seyogyanya                    2020. Sebab, sampai akhir April, mekanisme
Tonnage (DWT) sesuai pasal 3.               memperoleh fasilitas bebas sebagaimana              untuk mendaftarkan kapal asing yang akan
                                            diatur berdasarkan PMK No.32 tahun 2019.            digunakan untuk mengangkut CPO sesuai
Kedua, angkutan laut nasional yang          Namun, PMK tersebut memberikan dua                  Permendag No.40 tahun 2020 di inatrade
dimaksud di dalam Permendag itu adalah      syarat formal bukti adanya perjanjian tertulis      belum ada menunya.
angkutan laut yang dimiliki atau disewa     dan pembayaran yang sah dari penerima
oleh perusahaan angkutan laut nasional      ekspor kepada pelaku ekspor.                        Permendag No.40 tahun 2020 tersebut
dalam bentuk bare boat, time charter,                                                           efektif berlaku mulai 1 Mei 2020. Akan tetapi
voyage charter, contract of affreightment   Kedua syarat formal itu sulit dipenuhi              menu pendaftaran kapal untuk kegiatan
atau kontrak sewa kapal lainnya dan         perusahaan angkutan laut karena hal itu             angkutan ekspor batubara dan CPO pada
diselenggarakan oleh perusahaan             adalah domain pemilik barang sehingga INSA          website inatrade belum tersedia sehingga
angkutan laut nasional sesuai pasal 1.      mengusulkan agar PMK tersebut direvisi              dikuatirkan akan menimbulkan gangguan
                                            dimana terhadap perusahaan angkutan laut            ekspor.
Ketiga, angkutan laut nasional tersebut     yang melaksanakan angkutan ekspor,
diselenggarakan oleh perusahaan             memperoleh fasilitas bebas PPN tanpa                Untuk mengantisipasinya, INSA
angkutan laut nasional sesuai pasal 4.      adanya kedua syarat formal tersebut.                mengharapkan agar menu pendaftaran kapal
                                                                                                segera dimasukkan ke dalam inatrade.
INSA optimistis dapat menyediakan kapal     Di sisi lain, agar lebih kompetitif, INSA           Karena jika belum ada pada saat Permendag
yang dibutuhkan untuk memperlancar          mengusulkan agar PPh atas jasa sewa kapal           diberlakukan, penyediaan kapal yang
arus ekspor batubara, CPO maupun            asing diubah dari PPh 26 dengan rentang             mengangkut CPO dan batubara ke luar
impor beras.                                0%, atau 20% menjadi PPh 15 sebesar                 negeri, akan mengalami kendala. (*)

                                                                                                                                       7
                                Indonesian National Shipowners’ Association
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
INFORMASI                                                                                        INFO INSA

Lawan Covid-19, INSA Galang Dana
Untuk Pengadaan Alat Pelindung Diri
JAKARTA—Untuk mendukung Gerakan
Melawan Covid-19 di Indonesia, SUKA
RELA WAG TWC INSA, RAVINO, PAN
UNION Shipping & Pengurus DPP INSA
(Indonesian National Shipowners’
Association) bergandengan tangan
untuk menggalang dana kemanusiaan
yang nantinya untuk mendukung
pengadaan APD (Alat Pelindung Diri).

APB tersebut nantinya akan diserahkan
kepada para pekerja medis yang bekerja
di sejumlah Rumah Sakit di Indonesia
untuk dimanfaatkan dalam rangka          Di sisi lain, jajaran Pengurus INSA    Menurut dia, untuk mencegah
merawat penderita wabah Covid 19.        (Indonesian National Shipowners’       penyebaran wabah Covid-19 melalui
                                         Association) Cabang Belitung           pelabuhan laut, semua pihak harus bisa
Sejauh ini sudah tekumpul dana sebesar   menyerahkan 6 (enam) bilik chamber     bekerja sama, baik pemilik kapal,
Rp 467.500.019 dan Sing Dollar 5.100     ke Kesyahbandaraan dan Otoritas        pengguna jasa pelabuhan, kru kapal,
dan US Dollar 3.500. Sumbangan           Pelabuhan (KSOP) Tanjung Pandan,       regulator di darat, operator pelabuhan
tersebut terhimpun dari donatur          Bangka Belitung.                       bahkan masyarakat yang berada di
perorangan dan sejumlah                                                         sekitar pelabuhan.
badan/perusahaan di dalam negeri         Keenam bilik tersebut disumbangkan
maupun luar negeri.                      INSA untuk membantu KSOP dalam         Dia mengharapkan 6 (enam) bilik
“Kami sangat mengapresiasi dan           mencegah penyebaran wabah Covid-       chamber tersebut dimanfaatkan untuk
berterima kasih atas kontribusi rekan-   19 di daerah tersebut. “Ini bentuk     memberikan rasa nyaman kepada
rekan anggota dan pengurus INSA, Suka    dukungan kami kepada Pemerintah        pekerja dan pengguna jasa Pelabuhan
Rela WAG TWC INSA, Ravino dan PAN        untuk mencegah wabah Covid-19,” kata   sehingga kegiatan kepelabuhanan dapat
Union Shipping,” kata Siana A. Surya,    Ketua DPC INSA Belitung Irwan          berjalan lancar dalam mendukung
Bendahara Umum INSA.                     Santoso.                               kegiatan logistik melalui laut. (*)
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
INFORMASI                                                                                                     INFO INSA

INSA Terbitkan Surat ke Anggota Terkait
Adanya Kebijakan Negosiasi Tarif Sewa
JAKARTA—Guna merespon keluhan               2015-2017 dan memahami masih banyak           evaluasi kembali atas proses negosiasi
anggota INSA sehubungan dengan              yang mengalami kesulitan operasional.         yang hendak dilakukan.
adanya permintaan negosiasi tarif sewa
kapal, khususnya kapal offshore, INSA       Selain itu, pelemahan Rupiah terhadap USD     Kedua meminta kepada para anggota
menerbitkan surat kepada anggota            dari Rp13.000-an per USD hingga               INSA untuk menghitung kembali dengan
No.DPP-SRT-IV/20/014 tertanggal 3 April     mendekati Rp16.000 per USD saat ini dapat     cermat atas biaya-biaya operasional
2020 perihal Kebijakan Terkait Negosiasi    memperburuk usaha para anggota dengan         perusahaan guna memastikan bahwa
Tarif Sewa Kapal.                           pinjaman (Loan) dalam bentuk USD serta        harga sewa yang diberikan kepada
                                            pembelian sparepart dari manufacturer         pelanggan dapat mempertahankan
Surat itu diterbitkan setelah mencermati    berbentuk USD, sehingga akan                  keberlangsungan operasi perusahaan
apa yang terjadi pada tahun 2015            meningkatkan komponen biaya operasional.      dengan tetap menjaga standar kemanan
dimana harga minyak dunia turun ke                                                        dan keselamatan (safety) yang berlaku.
level USD 28/barrel yang diikuti            Kemudian INSA juga memahami adanya
banyaknya terminasi dan negosiasi ulang     kenaikan biaya operasional perusahaan         Ketiga mengharapkan seluruh anggota
untuk menurunkan harga sewa kapal           karena kenaikan harga barang-barang dan       INSA, khususnya bidang offshore dapat
hingga 70% dan harga ini berlangsung        logistik, dengan tetap harus                  berkoordinasi kepada DPP INSA secara
hingga sekarang karena tidak terjadi        mempertahankan tingkat keamanan dan           bersama-sama untuk menyelesaikan
kenaikan harga sewa kapal disaat harga      keselamatan (safety) yang tinggi yang         masalah ini guna menjaga persaingan yang
minyak dunia kembali membaik menjadi        diperbutuk dengan dampak wabah Covid-19.      sehat dan kelangsungan usaha serta
USD 45 per barrel di tahun 2016, USD                                                      kondusifitas industri pelayaran.
50 per barrel di tahun 2017, dan USD 64     Terhadap persoalan-persoalan tersebut,
per barrel di tahun 2018-2019.              INSA menyampaikan kepada anggota INSA:        Keempat, DPP INSA akan selalu
                                                                                          menginformasikan kembali apabila ada
INSA juga mencermati hampir seluruh         Pertama, INSA telah menyurati PT              perkembangan terbaru (update) terkait
anggota INSA telah melakukan                Pertamina Hulu Energi dan pihak terkait       dengan isu-isu negosiasi tarif sewa kapal di
restrukturisasi atas pinjaman periode       lainnya untuk meminta penundaan dan           Indonesia. (*)

                  SELAMAT ULANG TAHUN
                      KEPADA PENGURUS DPP INSA
              YANG MERAYAKANNYA PADA BULAN APRIL 2020

    •   Loren Situmorang                   Ketua Bidang Perintis                                                     05 April
    •   Donny Indrasworo                   Wakil Sekretaris Umum                                                     11 April
    •   Kahar Chua                         Ketua Bidang Tug & Barge                                                  14 April
    •   Yandi Tjendana                     Anggota Bidang Hukum & Advokasi                                           16 April
    •   Jaya Angdika                       Anggota Bidang Floating Crane                                             18 April
    •   Joko Adiatmo                       Ketua Bidang Pajak, Asuransi, Bea Cukai                                   18 April
    •   Nely Layanto                       Wakil Bendahara Umum                                                      21 April
    •   Arief Dermawan                     Wakil Ketua Bidang Pajak, Asuransi, Bea Cukai                             24 April
    •   Stefano Katianda                   Wakil Ketua Bidang Floating Crane                                         25 April
    •   Eldwen Laurenzi                    Anggota Bidang Organisasi & Anggota                                       28 April

                                                                      www.dppinsa.com   dppinsa    dpp.insa
INFO INSA Media Internal Perkumpulan INSA - INSA Apresiasi Pemerintah Atas Kebijakan Insentif - DPP INSA
GALERI                                                                                                     INFO INSA

  ZOOM MEETING—Ketua Umum INSA Sugiman Layanto dan Wakil Ketua Umum INSA Djoni Sutji mengikuti Annual General Meeting
  (AGM) yang ke-45 Federation of ASEAN Shipowners’ Association (FASA) yang dilaksanakan tanggal 24 April 2020 jam 10.00 melalui
                                                      jaringan Zoom Us.

ZOOM MEETING—Ketua Umum INSA Sugiman Layanto dan Wakil Ketua Umum INSA Djoni Sutji mengikuti The 25th Interim Meeting
 of the ASA (Asian Shipowners’ Association), Ship Insurance and Liability Committee yang dilaksanakan Selasa, 22 April 2020 jam
                                                 13.00 melalui jaringan Zoom Us.

                                                                           www.dppinsa.com      dppinsa    dpp.insa
INFORMASI                                                                                                 INFO INSA

Bantu Pelayaran, Hubla Relaksasi Masa
Berlaku Statutory Kapal Indonesia
JAKARTA—Direktorat Jenderal                  berupa surat pernyataan dari galangan       Surat edaran tersebut juga mengatur untuk
Perhubungan Laut mengeluarkan Surat          atau dokumen dari Syahbandar setempat       sertifikat statutory yang jatuh tempo
Edaran Direktur Jenderal Perhubungan         yang menyatakan lokasi kapal berada di      maksimum time window dan untuk
Laut Nomor SE.16 Tahun 2020 tentang          Negara atau daerah terdampak Covid-19       sertifikat/dokumen Re-Inspection
Perpanjangan Masa Berlaku/Pengukuhan         sehingga tidak dapat diakses,” tuturnya.    LSA dan Re-Inspection FFA Kapal
Sertifikat Statutori/Re-Inspection Life                                                  Berbendera Indonesia yang diterbitkan
Saving Appliance (LSA) serta Re-Inspec-      Pemanfaatan teknologi informasi dan         oleh Badan Usaha tidak lebih dari tiga
tion Fire Fighting Appliance (FFA) Bagi      komunikasi sangat diperlukan. Dispensasi,   bulan.
Kapal Berbendera Indonesia Akibat Status     perpanjangan ataupun pengukuhan
Keadaan Darurat Bencana Covid-19.            Sertifikat Statutori dimana Pejabat         Pengaturan kegiatan dan layanan
                                             Pemeriksa Keselamatan Kapal                 Sertifikasi Kapal Berbendera Indonesia
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt.     (PPKK)/Marine Inspector/Recognize           tersebut dilaksanakan oleh UPT yang
Sudiono menjelaskan pengaturan kegiatan      Organization (RO) tidak dapat melak-        menjalankan tugas dan fungsi
dan layanan Sertifikasi Kapal Berbendera     sanakan pemeriksaan dikarenakan kapal       kesyahbandaran, RO yang melaksanakan
Indonesia dalam surat edaran tersebut        berada di Negara atau daerah terdampak      kegiatan survey dan sertifikat statutory dan
mencakup beberapa hal, diantaranya           Covid-19, maka pemilik kapal/perusahaan/    Badan Usaha yang melaksanakan survey
kegiatan survey dan sertifikasi statutori,   ship management wajib melampirkan           Re-Inspection LSA serta Re-Inspection
perpanjangan sertifikasi statutori, dan      dokumen kepada Unit Pelaksana Teknis        FFA Kapal Berbendera Indonesia.
penundaan inspeksi dasar kapal.              (UPT) atau RO yang disampaikan melalui
                                             media teknologi informasi dan komunikasi    Kendati begitu, pengaturan kegiatan dan
Juga diatur penundaan inspeksi dasar         yang tersedia.                              layanan Sertifikasi Kapal Berbendera
kapal, penundaan survey pembaharuan/                                                     Indonesia tidak berlaku terhadap
special survey/survey tahunan/audit          Dokumen                                     Penerbitan sertifikat/dokumen dana
pembaharuan/audit antara, kegiatan Re-                                                   jaminan ganti rugi pencemaran minyak
Inspection LSA, dan kegiatan Re-             Dia menambahkan sejumlah dokumen            secara curah/dana jaminan ganti rugi
Inspection FFA.                              yang wajib dilampirkan antara lain data     pencemaran minyak bahan bakar kapal
                                             kapal, alasan spesifik keperluan            (CLC/CLC Bunker), dan penerbitan
“Berkenaan dengan pengaturan kegiatan        perpanjangan/ dispensasi/pengukuhan,        sertifikat/dokumen dana jaminan ganti rugi
dan layanan Sertifikasi Kapal Berbendera     daftar lima pelabuhan terakhir yang         penyingkiran kerangka kapal atau wreck
Indonesia akan dilakukan beberapa            disinggahi, dan surat pernyataan dari       removal. (*)
penyesuaian layanan, salah satunya untuk     Nakhoda yang menyatakan kapal dalam
Sertifikasi Statutori yang habis masa        kondisi baik untuk berlayar ke pelabuhan
berlakunya sebelum tanggal 29 Mei 2020,      berikutnya.
dapat diberikan perpanjangan
(postponement of bottom inspection) tidak
lebih tiga bulan dari berakhirnya masa
berlaku sertifikat dengan persetujuan dari
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Cq
Direktur Perkapalan dan Kepelautan,” ujar
Capt. Sudiono seperti ditulis
www.beritakapal.com.

Sedangkan untuk Sertifikat Statutori yang
jatuh tempo maksimum time window,
imbuhnya, dapat dilakukan pengukuhan
atau endorsement sertifikat pada
survey/audit tahunan (annual survey)
termasuk survey/audit antara sebelum
tanggal 29 Mei 2020 dapat diberikan
perpanjangan tidak lebih dari tiga bulan
dari jangka waktu maksimal pengukuhan
dengan persetujuan dari Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Cq Direktur Perkapalan
dan Kepelautan.

“Perpanjangan atau pengukuhan untuk
kegiatan intermediate survey, renewal
special survey dan perpanjangan karena
sertifikat statutori berakhir dapat
dilaksanaan sepanjang kondisi galangan
tidak dapat melaksanakan
docking disebabkan status keadaan
darurat Covid-19 dengan dibuktikan

                                                                                                                             11
                            Indonesian National Shipowners’ Association
www.dppinsa.com   dppinsa   dpp.insa
OPINI                                                                                                               INFO INSA

                              The Current State Of Shipping
                              By: James Catlin
                              www.seekingalpha.com

Overview

As I write, the US has just overtaken China for the most reported
cases of Coronavirus. Several US states are on lockdown, and
                                                                         Source: Data Courtesy VesselsValue
here in California, we are preparing for an indefinite period of time.
Medium-term economic activity will suffer and a short-term global
contraction has already hit with potentially long-term                   Notice that upward slope to the rate floor since the 2018 bottom.
consequences for the world at large.                                     This has been most pronounced in the smaller classes, which
                                                                         have less demand elasticity, as opposed to the larger VLCC class.
Adding to this is the crude oil price shock which threatens to halt
production across the globe for all but the most efficient producers     Speaking of the VLCC class, notice the drop in rates during the
or state sponsored entities.                                             Coronavirus-induced lockdown in China. This is because
                                                                         approximately 75% of crude imports are carried on VLCCs,
However, if there is a bright spot in all of this, it is that certain    obviously leading to a disproportionate impact on this class. So it
areas of shipping have remained strong, particularly crude               was a double whammy for that class with regard to demand
tankers, product tankers, and LPG vessels. My top picks for 2020,        elasticity and a key customer shutting down. Surprisingly, and
by the way.                                                              speaking to the overall health of the current market, TCE rates
                                                                         only dipped into the four-digit range for a very brief period during
An even brighter spot, for the risk takers among us, might be            this time before rebounding. Two years ago negative rates would
the massive disconnect between stock prices and the reality              have been assured during a situation like this.
of ongoing operating revenues for companies participating in
these segments.                                                          Seasonal fluctuations will likely still apply, with preparations for
                                                                         summer driving season and winter heating season bringing
Crude Tankers                                                            increased demand and the corresponding expected low points
                                                                         following those preparations. In that respect the market is
Let's talk about the current obvious winners and what everyone           functioning.
wants to discuss - crude tankers.
                                                                         But external shocks have defined the game recently. Tanker
First, we had a structurally improving market since the                  attacks started it all. Sanctions exacerbated the situation. Now, a
spring/summer of 2018, which has been largely responsible for            sudden oil price shock has led to demand for crude tankers in a
raising the rate floor.                                                  couple different ways.

Geopolitical events such as attacks on tankers, sanctions, crude         First, demand for crude will increase as opportunistic stockpiling
price wars have kept us bouncing off that floor in dramatic fashion.     commences.

Below are two-year charts for the three main classes of crude
tankers.

                                                                         Source: Clarksons Research

                                                                         This relationship leads to greater demand for crude tankers
                                                                         thereby raising rates, evidenced by the chart above. The greater
                                                                         the price shock, the larger the corresponding move. This one will
                                                                         likely therefore be significant.

                                                                         Second is the impact of crude contango on crude tanker demand
                                                                         as land storage becomes scarce. For more on this, we turn to an
                                                                         excellent interview with VIE member AdventuresInCapitalism who
                                                                         updates his followers here.

                                                                         That pseudonym belongs to Harris Kupperman, CIO and president
                                                                         of Praetorian Capital. The link below will take you to his must
                                                                         watch interview regarding the current state of crude tankers.

                                                                                                                                         16
                                Indonesian National Shipowners’ Association
OPINI                                                                                                                  INFO INSA
Here he describes the dynamics of the oil markets, what contango
is and why it will impact crude tankers, and how the markets will
respond over the medium to long run.

Expected Stages

After watching that video, we can now discuss the first part in our
forecast for crude tankers. The near term will likely be supported
through storage demand either through opportunistic stockpiling
on land or through profitable contango trades utilizing floating
storage.

On to part two or the transitional phase. Yes, demand destruction
is a real thing now. But after this indefinite lockdown, we will see
trade normalization with regard to crude demand which will
provide support for a market as the contango trade fades and
land-based storage is filled. Rates could get choppy here, but the
floor should hold.

Finally, our third stage will see complete global normalization
being met with the structural realities of the crude tanker market.
In short, as things get back to normal, and the inelastic nature of
crude demand which is linked to economic activity begins to return
to normal as well, the still improving supply/demand balance
which is projected through 2022 should continue to lead to a
tighter market. This continues to favor that upward sloping rate
floor with higher seasonal rates and more pronounced positive
reactions to external shocks while insulating against negative
ones.

Side Notes

Some speculate there might even be a bit of pent-up demand
unleashed furthering the market at this point, but I do not
subscribe to that notion. As I no longer hold a V-shaped recovery
is likely, any pent-up demand will likely be met with a slow return
to normal in several areas which are crude input intensive
(airlines, cruise ships, car travel to holiday, etc.). So pent up      Source: Data Courtesy of VesselsValue - Chart by VIE
demand may exist, but it will only mitigate, not negate, this impact
from this slow return. So, yes, I am taking seemingly bearish          Estimates for 2020 will likely be revised downward with regard to
pieces of the puzzle into consideration here.                          delivered vessels as construction delays in Chinese shipyards
                                                                       were reported throughout the country. However, it appears S.
Others may wonder about SA overwhelming the market with crude          Korean and Japanese yards fared much better. What could help
and how that will impact cargo miles. Yes, it will impact the          mitigate high degrees of slippage though is a recent set of
market. But what will also impact the market is the US/China           cancellations for scrubber retrofits as owners take advantage of
Phase 1 trade deal, which is not forgotten by any means. In fact, it   this high charter rate environment. Many of these retrofits were to
should start kicking into gear right about now.                        take place in China.

I maintain that crude will be a major part of meeting the base         With 2019's high deliveries behind them, the VLCC class has an
energy purchase criteria (an additional $52 billion over two years)    exceptionally promising orderbook at just 8%. Long build times for
and therefore the US to China long-haul crude trade which stalled      vessels provide a great deal of forward visibility, and given the
during the trade war will reignite just as SA displaces other US       lack of contracting lately, we can almost assume a favorable setup
long-haul routes. They will offset but to what degree I am             through 2022.
uncertain, as that will have much to do on how much the US can
maintain output given these low prices.                                In fact, lack of contracting is an understatement.

Update on Friday March 27 from Clarksons - VLCC tanker Serifos
(Ex: Bright Harmony) 309,774 DWT Tanker Built 2009 (In Service)
- Reported voyage charter by BP from USG to CHINA with a
CRUDE cargo of 270,000t at 15,500,000 USD on 26 March 2020.

The first of hopefully many.

Supply Outlook

As supply-side movements have had the most pronounced impact
on tanker fortunes historically, it's good to review just how thin
these current orderbooks are and the lack of newbuilds being
contracted.
                                                                       Source: VAE

                                                                                                                                   17
                                Indonesian National Shipowners’ Association
OPINI                                                                                                           INFO INSA
Orders, especially for the capital intensive VLCC class, have fallen     A couple quick notes: During the last oil price crash product
off a cliff in Q1. This could be for a variety of reasons, too many to   tankers saw 2015 cargo mile demand grow by 7.4% over the
list actually, which is why this might not be an anomaly. Obviously,     previous year. During the great recession, product tankers
the more orders remain subdued now the greater the potential of a        were the only segment to maintain (even grow) cargo mile
bull market down the road.                                               demand on an annual basis.

In summary: The short-term bull market will find support in storage      Short-term bumps will be seen as the US and Latin America
and contango, medium a return to normalization where a                   brace for the Coronavirus shutdown, leading to demand
structurally improving tanker market should provide for a upward         destruction in those regions. That weakness could be hidden
sloping charter rate floor which could be tested, and finally a full     by this storage effort and contango play.
return to normal where the VLCC market should see very
acceptable rates without the aid of external shocks. Finally, the        A structurally improving environment since the spring/summer
possibility for continued low newbuild orders paving the way for a       of 2018 will again provide for an upward sloping rate floor.
supply driven bull run a couple years out.
                                                                         The supply outlook remains favorable and newbuild contracts
My Strategy: Actively Nibbling.                                          have been kept in check.

Product Tankers                                                          In short, the approximate 2% net fleet growth I forecast for
                                                                         2020 will likely be dwarfed by cargo mile demand gains well
My last public report was on product tankers, so let's not dwell too     above that leading to a tighter market.
much here.
                                                                         My Strategy: Actively Nibbling.
Much like their crude tanker cousins, product tankers will be
seeing some increased activity from this low crude price                 Container Shipping
environment. Product storage will increase as long as production
surpasses consumption and/or margins remain acceptable.                  One of the hardest hit segments - but at the onset of the crisis
                                                                         thought to be the one segment with the largest chance of a
Beyond that, opportunities for contango exist here as well with my       snap back rally due to pent-up consumer demand.
eyes on jet fuel which has lately seen a widening between the
front and back months.                                                   However, that notion of pent-up demand existed only with
                                                                         the security of employment.
So, about those acceptable margins - Both gasoline and jet fuel
margins have plunged to their lowest levels in more than a               That has now gone out the window with mass layoffs and no
decade.                                                                  real idea as to when many of these millions will find new jobs.

                                                                         If anything the situation for container shipping just became
                                                                         worse over the medium to long run as consumers across the
                                                                         globe as a whole will have less to spend as their confidence
                                                                         slides. Consumer confidence is just now responding to the
                                                                         current situation, but nowhere near 2008 levels. Given the
                                                                         economic impact we are set to endure, it will get worse and
                                                                         they will hunker down further.

                                                                         This isn't to say container shipping is a complete avoid. No, just
                                                                         be realistic about why rates will likely pull back among classes
                                                                         that have witnessed relatively smooth sailing as of late.

                                                                         Further be realistic in this bifurcated market about why I will
                                                                         slap an even bigger avoid on larger vessels as their niche trade
                                                                         lane will be decimated.

                                                                         First, let's get that out of the way for any Euro or Asia focused
                                                                         investors wondering about who has the biggest presence in
                                                                         these troubled classes.

Source: CME

Gasoline crack spreads were already in freefall for six weeks
before SA and Russia rocked the market.

Negative crack spreads mean that refineries are operating at a
loss, signaling to refiners to start cutting gasoline and jet fuel
output. Of course, all this plays into longer-term availability of
these products and therefore the contango play.

So, ideally, while the product glut and therefore storage potential
are curbed, the contango play begins to gain momentum to fill the
void.                                                                    Source: VesselsValue

                                                                                                                                    18
                                  Indonesian National Shipowners’ Association
OPINI                                                                                                                INFO INSA
ULCVs are almost exclusively utilized on the Asia to Europe route.
In my humble estimation Europe appears to be in a less-than-ideal
position to recover from this shock in a timely manner. The
already anemic growth on this trade lane will slow down further
over the medium to long run leading to an even greater than
projected supply/demand imbalance, prolonging the bear market
for these vessels.

One thing over the past few years providing a lifeline to the ULCV
class was forced cascading of smaller vessels as they were
pushed out. But the limit to that was reached mid-2019. We know
that because up till that point cargo mile demand for ULCVs was
growing faster than the trade lane they occupied, indicating they
were gaining at others' expense. But that stopped. Then came this
next trend showing ULCV vessels "Not Underway" growing at a           Total Container Trade - Source: VesselsValue
fast clip.
                                                                      We are already down 6.27% in cargo miles YTD compared to
                                                                      last year. Remember, the beginning of last year saw tariffs
                                                                      impacting trade making it a low bar with which to start.

                                                                      With developed consumer economies now being the focus of the
                                                                      lockdown, the resulting demand destruction ripple will make its
                                                                      way through the supply chain.

                                                                      The structural fallout, unemployment and such will ensure this
                                                                      will be a long and drawn-out process as the labor market (along
                                                                      with other macro movers) often takes weeks or even months to
                                                                      adjust to major moves.

                                                                      My Strategy: Avoid larger containers. Waiting on common for mid
                                                                      to smaller container focused companies to possibly pick up the
                                                                      pieces. But well-covered, double-digit yields in preferred
Source: VesselsValue                                                  offerings are tempting.

Compare that to their smaller mid-sized counterparts, the Post-       Dry Bulk
Panamax class.
                                                                      We already had a bearish outlook heading into this year, but the
                                                                      economic shock brought on by the global lockdown will seal that
                                                                      deal for 2020.

                                                                      First off, soaring finished and semi-finished steel inventories held
                                                                      by Chinese steelmakers, which tripled on the year and S&P
                                                                      Global Platts estimates could hit 100 million mt by end March,
                                                                      are set to put the market under immense pressure in April and
                                                                      May.

                                                                      It will be a Herculean task for end-user demand in April or even
                                                                      May to recover to the 2019 average and reduce steel inventories.
                                                                      Government stimulus packages, no matter how strong, are only
                                                                      workable when people can work and move in large numbers,
                                                                      which is impossible while the coronavirus pandemic continues to
Source: VesselsValue                                                  spur lockdowns across the world.

Notice the Post-Panamax class is not seeing nearly as much            Hopes for stimuli out of China are high, but as Platts notes,
idling and fleet growth has been relatively flat since 2016.          "China has pledged to boost 'new infrastructure' in 2020 to
                                                                      cushion the economic slowdown, but 5G, big data, artificial
The structural fallout is upon the ULCV class with no cascading       intelligence, new energy vehicle charging piles and intercity rail
and too young a fleet to hope for retirements just as demand is set   transit will consume far less steel than traditional infrastructure
to slow further.                                                      projects like airports, highways and railways."

However, the medium to smaller classes which can trade across a       In short, Chinese seaborne iron ore demand will continue to face
variety or routes and have a much better supply side outlook are      challenges and year end totals will likely continue to tumble away
far better insulated for this sort of situation.                      from their peak.

But make no mistake, containers are going to take a hit here and it   Natural gas prices have tumbled making the gas to coal switch
has started. Even as factories in China come back to life, it could   an easy target for authorities wanting to take action with regard
be several weeks before cargo numbers pick up. Meantime, the          to social improvement without increasing the economic burden of
widespread movement restrictions across the U.S. are likely to        the working class.
reduce orders for goods manufactured in Asia, extending the
slowdown in cargo traffic.

                                                                                                                                     19
                               Indonesian National Shipowners’ Association
OPINI                                                                                                             INFO INSA
This combination will likely see both coking and thermal coal         So what is this doing to cargo miles? Well, though rates might
volumes take a hit.                                                   not show it, we have been posting massive gains.

Remember, in 2019 we had the Vale dam collapse which altered
trade flows in Q1 much to the downside. YTD we now find
ourselves down 7.5% from those dismal 2019 levels in terms of
capesize cargo mile demand.

This comes as the capesize class was expected to register 6.4%
fleet growth.

Perhaps the only area to watch will be the mid-sized dry bulk
vessels to see how Phase 1 is really playing out with regard to
the US corn and soy harvest in October and November.

My Strategy: Avoid

LNG

LNG has been hit hard. First, another warmer-than-average
winter in Asia has reduced demand for natural gas in this key
demand epicenter. This elastic demand side component always
presents a wildcard.
                                                                      Source: Special Thanks To VesselsValue!!!

Second, industry and manufacturing are the other large users of
                                                                      The completed columns at the top show Q1 percentage gains in
natural gas in that region. With the latest shutdown of those
                                                                      cargo miles over previous years for large LNG vessels (with
economies demand was again hit.
                                                                      minor projections for 2020). On the left is Q1 2019 and on the
                                                                      right is Q1 2020. Metrics include the trailing 12 months, year to
Yes, this sounds horribly bad, but the fact is rates are holding up
                                                                      date, quarter to date, and month to date.
exceptionally well through all this.
                                                                      The bottom right shows the supply demand picture and the blue
                                                                      line represents cargo miles which continues to grow in a healthy
                                                                      fashion in spite of all this market turmoil.

                                                                      After explaining it, I think the charts speak for themselves.

                                                                      What happens when the market returns to normal? "We're
                                                                      seeing more sell tenders these days due to a combination of
                                                                      factors like coronavirus and DQT, but this also means that when
                                                                      demand rebounds, buyers will return to the market to seek spot
                                                                      cargoes," a Singapore-based LNG trader told Reuters.

                                                                      What could increasing SA oil production do to US LNG? Again,
                                                                      long-term contracts dominate the landscape here so not too
                                                                      much.
Source: Clarksons
                                                                      The biggest fear here might be the low natural gas prices
The week of March 22 produced rates on average of $53,500             presenting a headwind for FIDs which can impact forward
which shockingly is above last year's point of comparison (week       supply much further out. But we'll worry about that in five years.
of March 24) of $48,500.
                                                                      LNG newbuild programs are largely concentrated outside of
So, the reason behind this is long and complicated, but I will do     China, so there will be minimal slippage here compared to other
my best to sum it up. A vast majority of LNG cargoes are locked       segments as a result of the Covid-19 outbreak. With only four
in due to long-term contracts. Believe me, if buyers could cancel     newbuilds hitting the water so far in 2020, April is a big month
these contracts right now many of them absolutely would, but          with 9 deliveries expected. This should give some indication as
they can't. So as these contracts are fulfilled we're seeing          to how deliveries are progressing for these more complicated
downward pressure on prices, original buyers reselling cargoes,       vessels.
sellers offloading any excess cargoes in the spot market as a
result of force majeure declarations or DQT (downward quantity        But with gross fleet additions totaling 6.4% for 2020 and cargo
tolerance) contract clauses, and even opportunistic purchases.        demand gains like those above a case can still be made for LNG
                                                                      rates not only holding their ground but also potentially
Need proof of those purchases at a time like                          progressing toward the end of 2020, especially if we get some
this? Reuters reported on March 27:                                   help from Mother Nature.

“Total LNG deliveries to Europe are expected to reach nearly 11       It's been tough to remain positive on LNG shipping especially as
million metric tons, a 14% hike from the previous record set in       short-term shocks/anomalies batter a multi-year forecast. But I
December, according to IHS Markit, which said the supply push         maintain that if (yes I said if) things return to the status quo we
comes as gas demand is collapsing at double digit rates”              will see a structurally improved market compared to just 2017 or
                                                                      2018.

                                                                                                                                 20
                                Indonesian National Shipowners’ Association
OPINI                                                                                                               INFO INSA
This would mean a normal winter, US/China trade, and a
normalization of natural gas stockpiles (hopefully the end result
of a normal to cold winter).

My Strategy: Excellent opportunities in preferred stocks.

LPG

A welcome headline came on March 25 from Reuters:

China to resume U.S. LPG imports as Beijing waives trade-
war tariff: sources
                                                                      Source: Data Courtesy VesselsValue - Chart by Value Investor's Edge
With the exemptions, U.S. LPG is subject only to a 1% import
duty, same as rival supplies from the Middle East.                    Here we can see for the first time that while China has
                                                                      maintained the cargo quantity imported, cargo miles have
This represents a massive shift which could bring US to China         actually dropped. This indicates that those replacements are
long hauls back into the fray just as SA production increases and     coming from a shorter distance away.
low prices threatened US LPG export economics.
                                                                      This shift occurred quite rapidly, highlighting just how fast a
Here I want to revisit a section from a VIE exclusive piece on the    major market change can take place along with the
US/China LPG trade from October 2, 2019.                              corresponding impact on their respective shipping segments.
Below shows the top five destinations in terms of VLGC cargo
quantity.

                                                                      Source: Data Courtesy VesselsValue - Chart by Value Investor's Edge

                                                                      Let's put this into some context in terms of the VLGC trade.
Source: Data Courtesy VesselsValue - Chart by Value Investor's Edge
                                                                      Over the same period cited in the charts above (January 1-
                                                                      September 26) in 2017, the China to US trade accounted for
Japan has long been projected for flat demand growth. S. Korea,       nearly 8% of global VLGC cargo miles and over 4% of total
Indonesia, and India have all shown impressive gains keeping          cargo volumes.
demand side volume growth healthy.
                                                                      So, who has stepped in to fill the void?
But notice that China's demand grew relatively little from 2017 to
2018, with very small improvements projected in 2019. This
                                                                      Side note: The below chart not only shows the decline out of the
comes in stark contrast to years past.
                                                                      US, but also models the impact from decreasing Iranian VLGC
                                                                      cargoes. This was quite a lot for the market to handle.

Source: ShipBrief

Obviously, this stagnant growth is due to the loss of a key LPG
supplier. China has been scrambling to replace the large
                                                                      Source: Data Courtesy VesselsValue - Chart by Value Investor's Edge
volumes previously imported by the US, and has been
successful, though growth has suffered.                               As predicted in the 2018 report, the Middle East and Australia
                                                                      were prime candidates for US LPG substitution. Australia
But as China shifts suppliers, how does this impact shipping?         stepped up with a quadrupling of cargo volumes from 2017 to
A better representation for shipping demand comes in the form of      2019.
cargo miles.
                                                                                                                                            21
                                      Indonesian National Shipowners’ Association
You can also read