COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN - Asosiasi Logistik Indonesia
←
→
Page content transcription
If your browser does not render page correctly, please read the page content below
EDISI - XIII - APRIL 2017 COLD STORAGE PELUANG BISNIS LOGISTIK MASA DEPAN EXECUTIVE INTERVIEW COMPANY OF THE MONTH ADITHYA SARI: HASANUDDIN YASNI: PT PELNI (Persero): Jalan Karier 2018, Puncak Transformasi Bisnis Dari Suara Hati Bisnis Cold Storage Penguasa Angkutan Laut
Salam Redaksi Prospek Bisnis Cold Chain MENGACU data International Trade Administration (ITA) tahun lalu, jumlah rasio cold storage dengan penduduk di Indonesia masih ren- dah yakni hanya 12:252. Bandingkan dengan China, perbandingannya REDAKSI 76:1300, atau India 131:1260. Survei Supply Chain Indonesia juga mencatat, Indonesia setidaknya masih membutuhkan 1,5 juta ton cold Pelindung storage tambahan. Dr Nofrisel, SE, MM, CSLP Prof. Dr. Ir. Teuku Yuri M. Zagloel, M.Eng. Sc. Prof. Dr. Ir. Senator Nur Bahagia Ada banyak faktor yang memengaruhinya. Salah duanya adalah Ir. Andy Ilham Said, Ph.D ketersediaan listrik dan regulasi yang mendukung. Soal listrik, pemer- Dr. Kuncoro Harto Widodo intah tengah berjibaku dengan mega proyek 35 ribu megawatt yang Dr. Hoetomo Lembito kini banyak mangkrak. Pemenuhan daya listrik akan memakan waktu Erwin Raza, SE, MM Ir. R. Ananta Dewandhono, MM, MBA lama, sehingga pelaku usaha boleh berharap bahwa paket kebijakan Fx. Sugiyanto XV yang khusus menggarap deregulasi di sektor logistik mampu Hasanudin memenuhi harapan pelaku bisnis. Penanggungjawab Zaldy Ilham Masita Supply Chain Indonesia memproyeksikan kebutuhan ruang pendin- gin di Indonesia sekitar 1,7 juta ton, naik 30% dari kebutuhan tahun Dewan Redaksi 2015 sebesar 1,32 juta ton. Tapi saat ini, cold storage yang tersedia Zaldy Ilham Masita, Mahendra Rianto, Iman Kusnadi, Widiyanto, Nyoman Purnaya, Hadi hanya 200.000 ton, sehingga membutuhkan penambahan sekitar Kuncoro, Aulia Febrial Fatwa, Erith 1,5 juta ton. Bahkan, dalam riset Departemen Perdagangan Amerika Desenaldo, Clara Benarto, Serikat, Indonesia punya potensi besar di bisnis cold storage, salah Tenaka Budiman, R Kunto Margono, Uda Sasmita, Eko Setyanto, Okin satunya karena ditopang industri agribisnis yang tumbuh mendekati Purba, Daniel Utomo, Armen Aldrin. US$200 miliar pada 2020. Marketing dan Administrasi Edisi majalah Supply Chain & Logistics kali ini mencoba memetakan Aang Wiguna, Armieta Amelia, Chrissa Nurhayati, Elsa Febriana masalah cold chain dan peluang bisnis yang ada. Bukannya mengada- ada, tetapi margin keuntungan bisnis cold storage tidak main-main, Konsultan media bisa mencapai 40-60%. Margin yang cukup menggiurkan, apalagi po- indossari.com tensinya bakal makin besar setelah bisnis cold storage dihapus dalam Redaksi & Marketing DNI, artinya 100% bisa asing. = The Venue 18 Office Park 15 th Floor Jl Jenderal TB Simatupang Kavling 18 Jakarta 12520 Email: secretariat@ali.web.id Website: www.ali.web.id Supply Chain & Logistic Review adalah majalah resmi Asosiasi Logistik Indonesia yang terbit satu bulan sekali. Untuk peliputan dan iklan dapat menghubungi alamat redaksi dan marketing. Kami menerima artikel anda seputar dunia supply chain dan logistics untuk dipublikasikan di majalah 2 EDISI XIII | APRIL 2017
DAFTAR ISI EDISI - XIII - APRIL 2017 04 INDICATOR 24 COMPANY OF THE MONTH 06 SEREMONIA PT PELNI (Persero): Transformasi Bisnis Penguasa Angkutan Laut 08 KILAS 27 VIEW 11 EXECUTIVE ADITHYA SARI: Rethinking Your Supply Chain in an Era of Protectionism Jalan Karier Dari Suara Hati 30 SUPLEMEN Closing the Gap: 14 INTERVIEW Hasanuddin Yasni: Tackling Indonesia’s Supply Chain Skills Challenge 2018, Puncak Bisnis Cold Storage 16 EVENT 2017 : Supply Chain & Logictics Event Dapatkan Supply Chain & Logistics Review rutin 18 HEADLINE MEMBEDAH BISNIS setiap edisi dengan mendaftarkan diri Anda sebagai anggota Asosiasi Logistik Indonesia (ALI). Bergabung lah dengan lebih dari 3.000 profesional praktisi, COLD STORAGE akademisi, regulator dan pemerhati rantai pasokan dan logistik di ALI. 21 MEMACU BISNIS COLD STORAGE Daftarkan diri Anda melalui laman resmi ALI www.ali.web.id atau mengirimkan email kosong ke alamat mailing list: indo_logistician-subscribe@yahoogroups.com 3 EDISI XIII | APRIL 2017
COLD CHAIN COMPETIVENESS SCORECARD: INDICATOR LOWER MIDDLE INCOME ECONOMIES CRITERIA (1- 7 BEST) INDIA INDONESIA KENYA VIETNAM GOVERNMENT/REGULATORY 4.1 4.0 3.7 3.8 Ethics and corruption 4.1 3.7 3.0 3.1 Intellectual Property Protection 4.2 4.3 3.7 3.6 Legal framework - settling disputes 4.2 3.9 4.0 3.7 Legal framework - challenging regulations 4.1 3.9 4.0 3.4 Transparency of government policymaking 4.2 4.1 4.2 3.8 Foreign competition 3.9 4.1 4.1 4.7 Security 3.9 4.1 3.1 4.5 Burden of government regulation 4.0 3.8 3.7 3.2 LABOR FORCE 4.1 4.2 4.3 3.9 Flexibility 4.5 3.6 4.8 4.4 Flexibility of wage determination 4.0 4.3 5.2 5.0 Hiring and firing practices 4.4 4.3 4.1 4.2 Country capacity to attract talent 3.8 4.1 3.7 3.3 Country capacity to retain talent 3.9 4.1 3.5 3.2 Reliance on professional management 3.9 4.7 4.4 3.6 On -the-job training 4.2 4.5 4.4 3.8 INFRASTRUCTURE 3.8 4.4 3.7 3.9 Electricity and telephony infrastructure 2.8 4.0 2.8 4.1 Transport infrastructure 4.6 4.4 3.6 3.6 Technological adoption 4.1 4.8 4.8 4.0 4.5 4.5 4.2 4.2 DEMAND / BUSINESS FACTORS Domestic market size 6.4 5.7 3.7 4.5 Domestic competition 4.2 4.5 4.5 4.4 Foreign competition 3.9 4.1 4.1 4.7 Control of international distribution 4.0 4.2 3.8 3.7 Local supplier quantity 4.6 4.7 5.1 4.5 Local supplier quality 4.3 4.2 4.4 3.8 State of cluster development 4.4 4.4 4.1 3.8 Quality of Demand Conditions 4.1 4.4 3.9 3.8 INDUSTRY INTEREST 4.0 3.0 3.0 4.0 TOTAL SCORE 4.1 4.0 3.8 3.9 Lower - middle income economies are usually in the burgeoning stages of retail and cold chain development. These economies often need extensive investment for efficient systems. With less developed retail markets, it may be difficult for many cold chain service providers to find profit opportunities in the local market ; therefore, exporting to other consumers markets usually offers the greatest opportunities. The growth of these markets will often hinge on the ease of doing business and trade; government policies and infrastructure development are often the largest impediments to business and to the growth of these economies. 4 EDISI XIII | APRIL 2017
INDICATOR SAMPLE COLD CHAIN DIAGRAM Processor/ Non Refrigerated Production Facility Warehouse Bulk Procurement PROCESSED FOOD Harvest at Farm Refrigerated Warehouse Retailer (Restaurant/ Franchise) Post Harvest Precooling/ Transport (Air, Sea, Truck, Rail) Transpost (Truck) Packing Retailer (Supermarket) Distribution Center FRESH FOOD COLD STORAGE VS TOTAL POPULATION 1300 1260 322 252 202 131 125 115 76 16 12 5 INDIA AMERIKA CHINA BRAZIL INDONESIA MEXICO SERIKAT COLD STORAGE TOTAL POPULATION (MILLION CU METERS) (MILLIONS) 5 EDISI XIII | APRIL 2017
SEREMONIA CEMAT SOUTHEAST ASIA KETIKA PARA PEBISNIS SUPPLY CHAIN DUNIA DALAM SATU ATAP Pameran terakbar mengenai rantai pasokan dan logistik, CeMAT Southeast Asia di helat di Jakarta pada bulan Maret lalu,, tepatnya pada tanggal 2 hingga 4 Maret 2017 di Indone- sia Convention Exhibition, BSD City, Tanggerang Selatan, Bant- en. Puluhan exhibitor ternama dari dalam dan luar negeri turut ambil bagian dalam perhelatan tersebut. Acara ini juga dira- maikan oleh konferensi yang mendatangkan pembicara kom- peten dari segala bidang rantai pasok, logistik, moda transpor- tasi, dan rantai pendingin. 6 EDISI XIII | APRIL 2017
SEREMONIA CeMAT Southeast Asia merupakan bagian dari CeMAT Worldwide sebagai pameran intralogistik terbesar dunia milik Deutsche Messe yang digelar di Jerman, Italia, Russia, India, Australia, Amerika Se- latan, dan China, sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara hanya diselenggarakan di Indonesia bersama PT Debindo-ITE. Sementara itu TransAsia Jakarta dan ColdChain Indonesia adalah bagian dari ITE Transport & Logistics Show Series yang diselenggarakan di berbagai negara termasuk Translogistica Russia. = 7 EDISI XIII | APRIL 2017
KILAS Gula Rafinasi Impor Dapat Dipasarkan di Lelang Komoditas KEMENTERIAN Perdagangan menetapkan gula kristal rafinasi yang diproses dari gula mentah impor dapat diperdagangkan me- lalui mekanisme pasar lelang komoditas. Ini dilakukan untuk memotong mata rantai distribusi dan diharapkan dapat menu- runkan harga. Aturan ini dipublikasikan pada 23 Maret melalui Permendag No. 16/M-DAG/PER/3/2017. (SCL) Ongkos Logistik Memicu Kenaikan Harga Jagung KENAIKAN harga jagung pada masa panen belakangan ini tidak serta merta dinimati oleh petani. Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri Indonesia, harga jagung pada saat panen raya Maret 2017 mencapai Rp 4.500 per ki- logram, naik dari bulan Februari Rp 4.000 per kilogram. Kenaikan harga, menurut Ketua Dewan Jagung Nasional , Tony J Kristianto, lebih diakibatkan oleh kenaikan biaya logistik. karena jagung umumnya diproduksi di luar Pulau Jawa. (Detik/23/3/2017) Single Window (INSW) dan solusi masalah dwelling time. Paket Kebijakan Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution paket ini bertujuan untuk memperbai- Logistik Segera Diterbitkan ki konektivitas antar darerah dan menekan tarif logistik. Paket baru ini rencananya akan diterbitkan beberapa PEMERINTAH segera menerbitkan paket kebijakan ekonomi pekan lagi dan masih serangkaian dengan paket-pak- ke XV yang mengatur bidang jasa logistik. Salah satu isi pa- et kebijakan yang diterbitkan pertama kali September ketnya adalah penyempurnaan layanan Indonesia National 2015. (Antara/23/3/2017) 8 EDISI XIII | APRIL 2017
KILAS APJP keberatan tarif Bank Dunia Pangkas Proyeksi bongkar muat akan naik 30% Laju GDP Indonesia 2017 ASOSIASI Perusahaan Jalur Prioritas keberatan den- BANK Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi In- gan usulan penaikan tarif 30% untuk bongkar muat kargo donesia tahun ini akan tumbuh sebesar 5,2% dari sebel- umum nonkontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. umnya 5.3%. Koreksi ini disebabkan karena meningkatknya Ketua Kompartemen Koordinasi Antar Instansi & Infra- ketidakpastian ekonomi global akibat sejumlah faktor, sep- struktur APJP, Cornelius F. Atmadjie mengatakan rencana erti rencana proteksionisme perdagangan dan normalisasi itu tidak tepat karena kondisi bisnis sedang lesu dan tarif kebijakan moneter di Amerika Serikat. Proyeksi terbaru baru pasti akan nambah biaya operasional. Pelaku bisnis Bank Dunia ini, masih sejalan dengan estimasi pemerintah berharap usulan tarif baru dibahas terlebih dahulu dengan sebesar 5.2%. (SCL) mereka. (Bisnis Indonesia/10/3/2017) Bandara di Indonesia Timur Perlu Cold Storage DIREKTUR Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura Logistik Satrio Witjaksono mengatakan mengatakan bandar udara di kawasan Indonesia timur perlu dukun- gan cold storage. Hal ini diperlukan karena kawasan timur merupakan sentra industri perikanan utama, namun fasili- tas cold storage belum tersedia maksimal. Selain cold stor- age, landasan pacu bandara juga perlu diperpanjang. (Bisnis Indonesia/9/3/2017) Jawa Barat Pengekspor Terbesar Nasional EKSPOR Indonesia terbesar selama Januari–Februari ta- hun ini di dominasi dari barang asal Jawa Barat dengan ni- lai US$4,48 miliar atau mencapai 17,25% dari total ekspor nasional sebesar US$25,98 miliar, seperti dikutip dari data Badan Pusat Statistik. Menurut tujuan, ekspor nonmigas pada Februari didominasi ke Tiongkok yaitu US$1,36 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,36 miliar dan India US$1,02 miliar, dengan total kontribusi ketiga negara itu mencapai 32,81%. (SCL) 9 EDISI XIII | APRIL 2017
Executive KETIKA ingin meneruskan pendidikan ke National Uni versity of Singapore (NUS) tahun 1999, hati Adithya Sari mantab memilih jurus an Teknik Industri dengan spesialisasi logistik. Saat itu ayahnya kurang setuju kare na berkarier di bidang logis tik identik dengan bekerja di gudang. “Kurang bergengsi dan penuh praktek yang tidak baik,” katanya meniru ucapan sang ayah. ADITHYA SARI COUNTRY GENERAL MANAGER HAVI LOGISTICS INDONESIA 11 EDISI XIII | APRIL 2017
Executive Namun niat alumnus jurusan Perencanaan dan Tata Kota negara yang sangat efisien dalam mengatur dan mengelola Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sudah bulat. Dia kadung logistik. “Saya melihat peluang industri logistik di Tanah Air jatuh cinta dengan dunia logistik. Bekerja di Exel Logistics, sangat besar. Ini mengingat tantangan geografis Indonesia yang kemudian berganti menjadi DHL Supply Chain, mem- dan minimnya pengetahuan manajemen logistik,” katanya buatnya banyak belajar. kepada majalah Supply Chain & Logistics Review, Maret lalu. Di Exel, dia belajar engineering, operasional, manajemen Alasan itu pula yang menariknya kembali ke Indonesia umum, dan pengembangan bisnis. Adit masuk menjadi ba- setelah lima tahun bekerja di Negeri Singa. Keputusan kem- gian dari DHL Supply Chain sejak tahun 2001 sebagai asis- bali dan berkarier di Indonesia menjadi keputusan penting stant manager. Kariernya terus naik sampai menjadi general dalam membangun kariernya. Tapi dilema muncul karena dia manager business development DHL Supply Chain pada De- dihadapkan pada posisi dua pilihan yang sulit, mendapat- sember 2011. kan posisi yang lebih baik di kantor regional Singapura atau Di Singapura, ketika mengambil gelar master, ketertarikan kembali ke Indonesia. Sebenarnya dia memilih tetap bekerja Adhit terhadap pengelolaan logistik dan rantai pasokan (sup- di Singapura. Beruntung, salah satu seniornya menyarank- ply chain) mencapai puncaknya. Baginya, Singapura adalah annya kembali. Pasalnya, pulang ke Indonesia berarti punya 12 EDISI XIII | APRIL 2017
Executive kesempatan memimpin tim yang lebih besar. Apalagi, potensi lo- gistik di Indonesia juga masih terbuka lebar. Di Indonesia, ternyata banyak masalah baru menghadang, teru- ADITHYA SARI tama soal budaya kerja. Dia juga harus banyak belajar dan kembali memahami permasalahan dan tantangan logistik di dalam negeri. PENDIDIKAN: “Saya banyak belajar dari rekan-rekan di sekeliling saya,” katanya. • Sarjana Jurusan Perencanaan dan Tata Tapi dengan kesungguhan dan kerja keras, kariernya terus me- Kota ITB (1993-1998) laju. Pengalamannya semakin banyak dan sejak awal tahun 2012, • National University of Singapore, Jurusan dia akhirnya dipercaya menjadi Country General Manager HAVI Lo- Industrial and System Engineering (1999- gistics Indonesia, sebuah perusahaan logistik global yang melayani pelanggan di lebih dari 100 negara. 2000) • Singapore Institute of Management, Fi- Dengan pencapaiannya saat ini, Adithya tak pernah menyesal kembali ke Indonesia. Keputusannya pulang ternyata kian membu- nancial Management (2002-2003) ka matanya bahwa potensi logistik nasional masih sangat terbuka. Sayangnya, pengembangan sektor ini terganjal beberapa ma- salah seperti belum baiknya infrastruktur, kurangnya ketersediaan KARIER: sumber daya manusia (SDM), regulasi, dan kualitas sistem infor- • Assistant Manager EXEL Logistics (Maret masi. Bila semua masalah ini bisa diselesaikan, efisiensi industri 2001-Mei 2005) logistik akan lebih meningkat lagi. “Sebagian besar industri di Indo- • Account Manager DHL Supply Chain (Juni nesia juga masih melakukan fungsi supply chain mereka sendiri se- 2005-September 2006) hingga potensi outsourcing [alih daya] masih terbuka lebar,” papar Adit. • GM Operations-Technology Sector DHL Supply Chain (Oktober 2006-April 2009) Faktanya, beberapa masalah seperti buruknya infrastruktur saat ini masih menjadi hambatan terbesar pengembangan logis- • GM Business Developmet DHL Supply tik. Namun menurut dia, tantangan dan pekerjaan terbesar sek- Chain (Mei 2009-Desember 2011) tor logistik nasional ialah bagaimana mencetak dan meningkatkan • Country General Manager HAVI Logistics kualitas SDM agar bisa menghadapi semua permasalahan. Setelah Indonesia (Januari 2012-sekarang) itu, solusi berikutnya adalah membuat strategi dan konsep pen- gelolaan logistik dan rantai pasokan yang efisien sesuai dengan kondisi dalam negeri. Satu keinginan Adit ke depan yakni ingin ikut serta meningkat- kan kesadaran dan pengetahuan masyarakat di sektor logistik, terutama di lingkungan pelajar dan mahasiswa. Harapannya akan semakin banyak lulusan terbaik dari universitas Tanah Air yang bisa bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan logistik nasional. Apalagi dengan keunggulan HAVI Logistics Indonesia yang se- bagian besar konsumennya adalah restoran cepat saji, Adit pun ingin ambil bagian dalam meningkatkan efisiensi rantai pasokan di bidang makanan. “Saya juga ingin meningkatkan kesadaran ma- syarakat akan keamanan pangan dan standard halal.” = 13 EDISI XIII | APRIL 2017
Hasanuddin Yasni Interview Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) S 2018, etelah naik hanya single digit, pertum- buhan bisnis ruang penyimpanan dingin atau cold storage diprediksi tumbuh dua PUNCAK BISNIS digit tahun ini dan tahun depan. Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) juga mem- perkirakan kebutuhan cold storage tahun ini ma- COLD STORAGE sih sekitar 1 juta ton. Apa saja faktor pendorong- nya? Berikut wawancara majalah Supply Chain & Logistics Review dengan Ketua ARPI Hasanuddin Yasni. Supply Chain Indonesia menyebut potensi bis- nis cold storage tahun ini mencapai 1,5 juta ton. Apa bisa terealisasi? Menurut saya industri perikanan tangkap ma- sih stagnan tahun ini. Maka itu pemerintah me- lalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat program cold storage untuk penyimpa- nan. Kalau ada pendorong dari pemerintah, bisa menjadi pemicu bagi pihak swasta membuat usa- ha sejenis. Tapi saya pikir, tahun ini kebutuhan cold storage masih sekitar 1 juta ton, tidak sampai 1,5 juta ton. Industri apa saja yang punya peluang menopang bisnis cold storage? Kalau pemerintah bisa menambahkan 200.000 ton cold storage tahun ini saja, itu sudah bagus. Dengan penambahan kapasitas, sektor swasta bisa menambah usaha dari bisnis rental cold stor- age sebanyak 300.000 ton. Tahun ini, bisnis ola- han ayam juga tumbuh signifikan dan memerlu- kan cold storage hingga 150.000 ton. Industri lain yakni makanan beku seperti olahan daging, es krim, olahan susu juga bisa menambah peluang bisnis cold storage sampai 350.000 ton. Namun industri yang men- jadi kunci perkembangan bisnis cold storage adalah hasil laut atau seafood dan turunannya. 14 EDISI XIII | APRIL 2017
Interview Berapa pertumbuhan bisnis cold storage setiap ta- yang pebisnis lokal kita memang belum masuk, misalnya hun? Jambi atau Bengkulu. Tahun 2017, saya rasa menjadi periode titik tolak bagi pertumbuhan bisnis cold storage. Sejak tahun 2015 dan Jika ada perusahaan logistik yang ingin masuk, daerah berlanjut ke tahun 2016, bisnis ini hanya tumbuh seki- mana yang potensial? tar 5% karena kondisi perekonomian yang cenderung Mulai dari Bali. Setelah itu wilayah prospektif lain yakni Nusa melambat. Tahun ini, kami memprediksi industri cold Tenggara, Sulawesi, Malukum dan Papua. Konsep pemerintah storage bisa tumbuh sampai 10%. Tahun depan, bisnis yang ingin mengembangkan poros maritim juga membantu penyimpanan dingin ini juga akan bertambah pesat di- pembangunan dan perkembangan di daerah timur Indonesia. dorong oleh beberapa faktor, salah satunya yakni ma- Ini dapat menjadi salah satu peluang yang bagus untuk bisnis suknya investor baru. Informasi di pasar, sudah ada cold storage. beberapa investor khususnya asing yang tertarik untuk masuk ke bisnis sewa cold storage. Jadi peluang bertum- Kita tahu infrastruktur di Indonesia timur buh tahun 2018 akan lebih besar. belum baik, apa kendalanya? Iya. itu juga masalah. Kami selalu meminta pemerintah agar Siapa profil investor yang tertarik, bergerak di indus- bisa menyelesaikan pekerjaan rumah untuk membangun infra- tri apa? struktur dasar seperti listrik dan jalan. Ini sangat penting. Para Sebagian besar masih hortikultura seperti sayur ma- pelaku bisnis juga membutuhkan pelabuhan-pelabuhan yang yur dan buah-buahan, seafood dan turunannya. siap melayani kegiatan ekspor-impor untuk barang-barang dengan perlakuan khusus seperti ini. Listrik, kami menggan- [Mengacu data ARPI, kondisi instalasi cold storage dalkan sokongan dari PT. PLN (Persero). Kalau listrik dari PLN tahun 2015 yakni industri seafood masih yang tertinggi tidak memadai, biasanya kami menggunakan genset. Namun, pengguna cold storage mencapai 616.500 ton, disusul biaya operasional dengan genset bisa membengkak sampai berikutnya industri pakan ternak dan ayam 387.500, 50%. Itu sebabnya pembangunan infrastruktur dari pemerintah produk daging merah 88.400 ton, dan produk segar un- sangat perlu demi iklim investasi yang baik. = tuk pasar ritel 22.750 ton.] Di mana lokasi paling strategis untuk mengembang- kan bisnis ini? Daerah sekitar pelabuhan atau wilayah yang tak jauh dari pelabuhan sebagai tempat pengolahan. Daerah yang berjarak sekitar 50-100 kilometer dari sana juga setidaknya masih prospektif untuk menjalankan bisnis ini. Bagaimana dengan sebaran bisnis cold storage? Masih terpusat di Jawa? bSaat ini, 50% masih di Jawa, khususnya di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sisanya tersebar merata di Sumatra, Bali, Sulawesi, Kalimanta, dan Papua. Apakah pebisnis lokal masih dominan atau sudah banyak investor asing? Masih 80% pebisnis lokal, sedangkan sisanya 20% adalah investor asing, mereka fokus di daerah-daerah 15 EDISI XIII | APRIL 2017
EVENT 2017 Supply Chain & Logictics Event DATE EVENT LOCATION APRIL 5-8 TIA 2017 Conference Las Vegas, NV 5-6 eDelivery Expo 2017 Birmingham, UK 9-12 NASSTRAC Annual Shippers Conference & Transportation Expo Orlando, FL 18-20 Oman Processing, Packaging and Material Handling Exhibition Muscat, Oman 19-20 Seamless 2017 Singapore 21-22 Air Freight Logistics Vietnam 2017 Pullman Saigon Hotel, Vietnam 22-28 Singapore Maritime Week Singapore 24-25 American Supply Chain Summit Orlando, FL, USA 25-26 The Terminal Operations Conference (TOC) Asia Marina Bay Sands, Singapore 26-27 12th Annual Liquidity Management Conference New York, NY, United States 25-27 Digital Travel APAC 2017 Resorts World Sentosa, Singapore 27-29 Asia Cold Chain Show 2017 BITEC , Bangkok 30-3 Warehousing Education and Research Council (WERC) Conference Fort Worth, TX MAY 30-3 Warehousing Education and Research Council (WERC) Conference Fort Worth, TX 2-4 Fleet Management Masterclass 2017 Dubai, UAE 3-4 6th Supply Chain Finance Summit Thomson Reuters auditorium, London 4-5 Defence Procurement, Supply Chain and Logistics Management Techniques Singapore 10-11 ‘ISC’ Turkey 2017 Istanbul 10-12 2nd Transport India 2017 Pragati Maidan, New Delhi, India 15-16 2nd Annual Dynamic Distribution Disruption – Retail Summit 2017 New York , NY, United States 16-17 4th Annual MENA Pharmaceutical Cold Chain Forum Dubai, United Arab Emirates 18 BSMA EUROPE ANNUAL CONFERENCE russels, Belgium 18-19 2nd Annual Next Generation Corporate Universities Barcelona, Spain 18-19 7th Annual Temperature Controlled Logistics Frankfurt, Germany Financial Supply Chain, How to Better Manage and Optimise FSC towards Per- 18-19 Barcelona, Spain fection 18-19 11th Annual Pharmaceutical Logistics Event London, United Kingdom 16-17 2017 Georgia Logistics Summit Atlanta, GA 22-24 Health & Safety Summit, Europe Turnberry, United Kingdom 22-25 Cold Chain GDP & Temperature Management Logistics Global Forum - Spring San Diego, CA, USA 23-25 Gartner Supply Chain Executive Conference 2017 Phoenix, AZ, USA 24-26 China International Logistics Equipment & Technology Exhibition Guangzhou, China 31-2 Customer Facing Supply Chain Management and O2C Berlin, Germany 31-2 Global EPC Projects & Contract Management for Energy Sector Amsterdam, Netherlands 16 EDISI XIII | APRIL 2017
EVENT DATE EVENT LOCATION JUNE 31-2 Customer Facing Supply Chain Management and O2C Berlin, Germany 31-2 Global EPC Projects & Contract Management for Energy Sector Amsterdam, Netherlands 6 International Logistics & Material Handling Exhibition (SIL) Barcelona 7-8 The 16th Responsible Business Summit Europe 2017 London, UK 7-8 Clinical Trial Supply Nordics 2017 Copenhagen, Denmark 13 The Food & Drink Supply Chain Conference - Boosting Efficiency & Collaboration London, United Kingdom 13-15 CWC LNG Fuels Summit Amsterdam, Netherlands 14-16 15th Annual North American 3PL & Supply Chain Summit Chicago, United States 19-21 The 2017 EMEA Supply Chain & Logistics Summit & Expo Hotel Rey Juan Carlos I, Barcelona 20-21 International Pharma Supply Chain Confab 2017 Jakarta 20-22 LogiMAT China Nanjing Intern. Expo Center, China JULY 5-6 The Future of Transportation World Conference Koln, Germany 23-26 AHRMM17 CONFERENCE and EXHIBITION Washington, DC, United States 24-27 Pharmaceutical End-to-End Supply Chain Management Summit Philadelphia, PA, USA 25-28 Fleet Management Asia Summit 2017 Singapore 27 Asian Manufacturing Conference 2017 Singapore AUGUST 16 GLCS-Supply Chain Breakfast Series 2017 – 2nd Empire Hotel Subang, Malaysia 16-18 2017 ( 9th) Shenzhen International Internet of Thing Exhibition Shenzhen, China SEPTEMBER 19-20 Supply Chain Forum 2017 Swissotel, Sydney 20-21 Gartner Supply Chain Executive Conference London Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP) Annual Global Con- 24-27 Atlanta, GA ference 28-30 LogisWare 2017 Shah Alam, Malaysia OCTOBER 2-6 APQC’s 2017 Process & Performance Management Conference Houston, TX, USA 3-5 IOT Solutions World Congress Barcelona, Spain 10-11 e2e Commerce Indonesia 2017 Balai Kartini, Jakarta, Indonesia Jakarta International Expo (JIExpo) 10-12 Indonesia Transport, Supply Chain and Logistics (ITSCL) Jakarta 10-11 e2e Commerce Indonesia 2017 Balai Kartini, Jakarta, Indonesia 15-17 APICS 2017 San Antonio, TX 18 Logistics & Operations Conference Santiago, Chile 23 The Maritime Standard Awards Abu Dhabi, United Arab Emirates 24 The Maritime Standard Tanker Conference Abu Dhabi, United Arab Emirates 25-27 Manufacturing Solutions Expo 2017 Singapore EXPO, Singapore NOVEMBER 8 The Maritime Standard Ship Finance and Trade Conference Abu Dhabi, United Arab Emirates 15-17 INTERTRAFFIC MEXICO 2017 Mexico City, Mexic 23-24 Asian Logistics and Maritime Conference Hong Kong 27-29 Supply Chain Management Strategies Summit Berlin, Germany 17 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline Secara sederhana cold storage adalah ruangan yang di- rancang khusus dengan kondisi tertentu untuk menyimpan berbagai produk demi mempertahankan kesegarannya. Pembangunan cold storage biasanya disesuakan dengan MEMBEDAH luas bangunan yang ada di lokasi tersebut. Indotara dan Datacon mengungkapkan ada empat jenis BISNIS cold storage yakni chilled room, freezer room, blast freezer, dan blast chiller. Chilled room dan freezer room biasa digunak- an untuk menyimpan produk yang sesuai dengan kondisi COLD tertentu. Suhu di chilled room biasanya antara 1-7 derajat celcius dan digunakan menyimpan sayur-mayur dan buah- buahan dengan daya tahan maksimal 60 hari. Adapun suhu STORAGE di freezer room diatur mencapai minus 15 sampai minus 20 derajat celcius dan khusus dipakai menyimpan daging, susu, keju dan komoditas lain. Jenis blast freezer dan blast chiller biasa digunakan meny- impan produk yang butuh pendingan dalam waktu cepat. Blast freezer untuk menyimpan makanan beku atau olahan Apa jadinya kalau bisnis perikanan berjalan secara cepat dengan suhu minus 20 sampai minus 35 de- tanpa ruangan pendingin? Bagaimana pula rajat celcius, sedangkan blast chiller atau blast filler berfung- dengan bisnis buah-buahan dan sayuran si mengurangi kadar air dan mempertahankan kandungan segar, apa dampaknya kalau tak ada penye nutrisi. dia ruang pendingin? L aporan berjudul “2016 Top Markets Report Cold Supply Chain; A Market Assesment Tool for US Export- ers” menarik disajikan International Trade Admin- istration (ITA), badan nasional di bawah naungan Kementerian Perdagangan Amerika Serikat. Laporan ini mengungkapkan besarnya potensi bisnis ruang pendingin atau cold storage di berbagai belahan dunia, termasuk In- donesia. Di Indonesia, sejumlah faktor bakal menjadi sentimen positif bagi bisnis cold storage di antaranya potensi industri farmasi di Tanah Air yang diproyeksikan mencapai US$9,7 miliar dan potensi sektor agribisnis yang diprediksi men- embus US$200 miliar, masing-masing pada tahun 2020. Dua sektor ini punya kontribusi besar sebagai penggguna jasa cold storage. Ditambah lagi, konsumsi daging di dalam negeri juga diperkirakan naik 4-6% per tahun dan ini akan membuat bisnis cold storage makin terbuka lebar. Lantas apa sebenarnya cold storage? Apa manfaatnya bagi industri seperti perikanan dan produk-produkmakan- an segar lainnya? 18 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline Dari sisi fungsi dan kapasitas, cold storage dibagi lagi menjadi dua yakni komersial dan industrial.Ruang pendingin komersial lazim digu- EMPAT JENIS COLD STORAGE nakan sendiri oleh si pemilik atau bisa disewakan, tapi tidak menjadi bagian terintegrasi dari aktivitas industri, misalnya cold storage daging • CHILLED ROOM (1-7 DERAJAT C) milik pasar swalayan dengan kapasitas di bawah 1.000 ton. • FREEZER ROOM (-15 HINGGA -20 Di sisi lain, cold storage industrial umumnya menjadi satu kesatuan DERAJAT C) dari aktivitas bisnis seperti penyewaan gudang pendingin dan bisnis • BLAST FREEZER (-20 SAMPAI -35 logistik dengan kapasitas lebih dari 1.000 ton. Dari dua jenis itu, kini DERAJAT C) berkembang lagi cold storage mobile yang bisa dibawa ke mana-mana • BLAST CHILLER (1-4 DERAJAT C) dengan motor roda tiga atau mobil. Sumber: Datacon, Indotara Faktanya, tak semua perusahaan memiliki ruang pendingin karena pembangunannya membutuhkan bujet besar. Solusinya, banyak perusa- haan akhirnya menyewa atau bekerja sama dengan pemilik cold storage. Mengacu data ITA, saat ini perbandingan jumlah cold storage dengan penduduk Indonesia masih rendah, hanya 12:252. Bandingkan dengan China, 76:1300, atau India 131:1260. Survei Supply Chain Indonesia juga mencatat, Indonesia setidaknya masih butuh tambahan 1,5 juta menjadi anggota ARPI yang terdiri dari ber- ton cold storage. bagai bidang usaha, seperti perusahaan Rendahnya perbandingan ini menandakan potensi bisnisnya khusus cold storage, industri pengo- sangat besar. “Investasi yang sudah ditanam untuk gudang lahan makanan atau importir dag- berpendingin saat ini mencapai Rp32 triliun,” kata Direktur Ekse- ing termasuk rumah pemotongan kutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni, hewan, industri perikanan dan kepada majalah Supply Chain and Logistics Review, Maret lalu. udang, industri es krim, impor- tir buah, dan perusahaan jaringan Sebaran ritel. Data APRI mencatat, beberapa Saat ini, ARPI mencatat perusahaan cold storage berjumlah sekitar nama perusahaan yang bersinggungan 92 perusahaan di Indonesia, jumlahnya tak banyak berubah sejak ta- dengan cold storage di antaranya PT An- hun 2004. Khusus Jabodetabek, mengacu riset Data Consult yang di- eka Cool, PT Bitzer Compressors, PT Dan- kutip Datacon, ada sekitar 40 perusahaan cold storage dan dari jumlah foss Indonesia, PT Celcius Jaya, PT Denso itu ter- dapat 26 perusahaan ditopang kapasitas cukup besar dengan Sales, Meratus Group, PT Pluit Cold, PT total sekitar 75.056 ton. Bonekom Servistama (Bosqo), PT Adib Pebisnis cold storage juga terpetakan dan Cold Logistics, dan Perum Perikanan In- donesia (BUMN). Ada juga yang punya kapasitas be- sar seperti PT Sukanda Jaya dan Bosco. Dengan potensi yang ada, Hasanuddin mem- prediksi cold storage bakal ‘diserbu’ investor baru, lo- kal dan asing. Jawa, teru- tama Jawa Barat, masih menjadi salah satu lokasi strategis yang diincar in- vestor lantara Jawa Barat 19 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline MODEL BISNIS PERUSAHAAN COLD STORAGE DI INDONESIA • COLD STORAGE UNTUK DIPAKAI SENDIRI (INTEGRATED) • COLD STORAGE UNTUK DISEWAKAN SEPENUHNYA Sumber: Datacon, Indotara dan Jawa Timur menguasai sebaran bisnis. Jawa. Apalagi kalau melihat potensi bisnis Pebisnis lokal, kata Hasanuddin, masih ini ke depan, hampir semua daerah di dominan baik cold storage jenis chilled Indonesia membutuhkan cold stor- room, freezer room, blast freezer, maupun age.” blast chiller. Kendati dikuasai lokal, manis- General Manager Wira Logistics Mo- nya bisnis ini pun menarik perha- chammad Taufik Natsir menambahkan tian provider logistik internasional. “Investasi yang dari empat jenis ruang pendingin, perse- Country General Manager HAVI Logistics sudah ditanam roan lebih menyasar penyewaan jenis blast Indonesia Adithya Sari mengatakan pihaknya chiller dan blast frozen untuk makanan beku. berkomitmen menyediakan solusi layanan untuk gudang Alasannya, pasar dan margin di jenis ini lebih end to end bagi pelanggan. Itu sebabnya, “kami berpendingin besar. Itu sebabnya perseroan yang memiliki berencana mengembangkan usaha di bidang ini saat ini cold storage di Cibitung dan Surabaya ini belum melalui berbagai macam investasi, salah satunya berencana masuk ke cold storage perikanan. distribution center yang baru dan dilengkapi fasili- mencapai Rp32 “Tahun ini kami tidak menambah fasilitas baru. tas cold storage yang akan beroperasi tahun ini,” triliun.” Kami fokus pada operation excellent.” kata Adit. Pebisnis cold storage lokal lainnya, PT Kiat Namun terlepas dari besarnya potensi bis- Ananda Cold Storage juga menjadi salah satu nis, Adhitya menekankan pentingnya kepatu- pebisnis cold storage dengan kapasitas besar han terhadap keamanan pangan dan standar mencapai sekitar 100.000 ton. “Lokasinya ada halal bagi bisnis cold storage. Peningkatan di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Lokasi yang pal- kemampuan cold storage management dalam ing besar ada di Jakarta,” kata Ray Soraya, Chief menjaga keamanan produk pangan yang Operating Officer Kiat Ananda. didistribusikan juga menjadi pekerjaan rumah Di gudang pendingin milik sendiri. = Kiat Ananda di Jalan Raya Narogong, Bekasi, berdiri di areal seluas 3 hektare dengan luas bangunan 1,6 hektare, didukung teknologi pendingin modern yang mampu menjaga kestabilan suhu hingga minus 25 derajat celcius. Menurut Ray, saat ini pebisnis lokal masih menguasai pasar seiring dengan pengetahuan akan kondisi pasar dalam negeri. ”Memang ada investor dari Jepang masuk. Tapi saat ini tidak ada spesifikasi, misalnya lokal lebih senang di Jawa, sedangkan asing di luar 20 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline MEMACU BISNIS COLD STORAGE A wal Februari tahun lalu, bisnis ruang pendin- Menko Perekonomian dalam jumpa pers ketika itu di gin atau cold storage mendapat angin segar. Kantor Presiden. Betapa tidak, keinginan Menteri Kelautan dan Kebijakan ini menjadi sentimen positif bagi industri Perikanan Susi Pudjiastuti agar bisnis cold cold storage yang belum bertumbuh signifikan kendati storage terbuka 100% bagi asing akhirnya terkabul. prospeknya besar. Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X yang dirilis pada 11 Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni men- Februari 2016 memasukkan ketentuan porsi kepe- gatakan bisnis cold storage bakal tumbuh pesat tahun milikan asing di bisnis cold storage menjadi 100%. Ini depan didorong beberapa faktor, salah satunya minat merubah ketentuan awal dalam Perpres No.39 Tahun investor asing. 2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) yang me- “Sebagian besar [asing yang tertarik cold storage] nyebutkan bisnis cold storage di Sumatra, Jawa, masih di sektor hortikultura seperti sayur-mayur dan Bali maksimal kepemilikan asing hanya dan buah-buahan, seafood dan turunannya,” kat- 33%, sedangkan di Kalimantan, Sulawesi, anya kepada majalah Supply Chain & Logistics Re- Nusa Tenggara, Maluku,dan Papua, asing view, akhir Maret lalu. dibatasi maksimal 67%. Potensi besar ini tak hanya diungkapkan ARPI, “Kami ingin agar industri ini berkembang, Supply Chain Indonesia memproyeksikan kebu- terutama di kawasan Timur Indonesia dan tuhan ruang pendingin di Indonesia sekitar 1,7 juta Kawasan Ekonomi Khusus,” kata Darmin Nasution, ton, naik 30% dari kebutuhan tahun 2015 sebesar 1,32 21 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline juta ton. Tapi saat ini, cold storage yang sitas 200 ton butuh listrik sebesar tersedia hanya 200.000 ton. 142 kilo volt ampere (KVA). Lalu unit “Jadi, butuh penambahan Kami ingin agar pengolahan ikan dengan cold storage sekitar 1,5 juta ton,” kata industri ini berkapasitas 500 ton perlu 750 KVA Setijadi, Chairman Supply dan ice flake machine atau mesin pem- Chain Indonesia. berkembang, buat es berkapasitas 10 ton butuh 130 Ini bukan prediksi sem- terutama KVA. Bila listrik tiada, investor harus barangan. Proyeksi terse- di kawasan siap menyediakan genset yang pasti but diperoleh dari analisa data akan menambah overhead cost. Kementerian Kelautan dan Perikanan Timur Indonesia” Akses jalan dari sentra produksi tahun 2016. Potensi perikanan tang- atau konsumsi ke pelabuhan atau se- kap laut Indonesia mencapai sekitar baliknya juga bermasalah. Sebab itu, 6,5 juta ton per tahun, potensi peri- pemerintah sebaiknya perlu memikir- kanan budidaya payau mencapai 2,96 kan fasilitas pelabuhan. Hambatan juta hektare, dan potensi budidaya laut infrastruktur ini pun diungkapkan Ke- mencapai 12,55 juta hektare. menterian Perdagangan AS dalam riset Sektor perikanan adalah salah satu bertajuk “2016 Top Markets Report Cold industri utama yang memanfaatkan Chain Country Case Study”. Dalam riset ruang pendingin. Sayangnya, industri ini disebutkan Indonesia punya potensi ini dihadang beberapa kendala sep- Setijadi. besar di bisnis cold storage, salah satu- erti ketersediaan pasokan komoditas, Hambatan lain yakni ketersediaan nya karena ditopang industri agribisnis fluktuasi, disparitas harga, dan mutu infrastruktur. Fasilitas penanganan yang tumbuh mendekati US$200 mil- komoditas. Masalah lain yakni musim, perikanan ternyata butuh listrik yang iar pada tahun 2020, sayangnya, “the karakteristik komoditas yang mudah besar. Misalnya, cold storage berkapa- infrastructure is too poor to exploit them ef- rusak, dan konektivitas yang berkaitan dengan faktor keterpencilan. Selama ini penyimpanan ikan yang dilakukan para nelayan masih tradis- ional memanfaatkan es. Pengawetan dengan metode ini akan berdampak buruk, misalnya kondisi ikan banyak yang terbuang, harga ikan jatuh dan disparitas harga. “Riset kami di beberapa lokasi, ke- beradaan penyedia cold storage bisa membuat disparitas harga sampai 67%.” Di sinilah, pengusaha logistik dan rantai pasokan bisa mencoba perun- tungan bisnis di cold storage. “Penyedia jasa logistik bisa menyediakan armada cold storage. Ini mencakup semua moda seperti truk berpendingin [refrigerated trucks], gerbong kereta api berpendin- gin dan kontainer berpendingin,” kata 22 EDISI XIII | APRIL 2017
Headline “RISET KAMI DI BEBERAPA LOKASI, KEBERADAAN PENYEDIA COLD STORAGE BISA MEMBUAT DISPARITAS HARGA SAMPAI 67%.” ficiently,” tulis riset itu. Ya, infrastruktur di Tanah Air belum memadai seluruh- nya untuk menyerap potensi bisnis. Sebab itu, Ray Soraya, Chief Operating Officer PT Kiat Ananda Cold Storage, men- gusulkan solusi belum baiknya infrastruktur bisa disiasati Kendati banyak sektor prospektif, menurut Setijadi, sektor dengan melakukan desain rute yang efektif dan efisien. perikanan masih menjadi sektor yang seksi bagi bisnis cold “Kalau kekurangan SDM kita siasati dengan membuat storage, tinggal bagaimana kendala di sektor ini bisa sekolah sendiri sehingga menghasilkan SDM sesuai diatasi. Kepada para investor yang ingin masuk, dia kebutuhan,” kata Ray. mengusulkan agar penting mempertimbangkan lokasi cold storage, memperhatikan sentra sumber Di luar perikanan dan produksi perikanan, dan sentra konsumsi. Ini Terlepas dari kendala yang ada, peluang bisnis di penting karena saat ini lokasi pengolahan ikan belum sektor ini bukan monopoli sektor perikanan semata. merata. “Sekitar 43% industri pengolahan ikan ada di General Manager Wira Logistics Mochammad Taufik Natsir Jawa, padahal 32,94% potensinya ada di timur Indonesia,” kata mengatakan sektor lain yang prospektif untuk cold storage Setijadi ialah konsumer seperti makanan beku (frozen foods), bis- Lalu berapa margin keuntungan bisnis cold storage? Taufik nis ayam beku olahan, es krim, keju, bahan-bahan pewangi, blak-blakan membeberkan margin usaha di bisnis ini yang men- farmasi, dan perasa makanan. Itu sebabnya Wira Logistics capai 40-60%. Margin yang cukup menggiurkan, apalagi po- lebih mendalami bisnis ini ketimbang sektor perikanan. tensinya bakal makin besar setelah bisnis cold storage dihapus Cold storage makanan beku dinilai lebih mudah ketimbang dalam DNI, artinya 100% bisa asing. Jadi siap-siap saja bersain- perikanan. Sayangnya, bisnis cold storage makanan beku gan secara sehat demi pertumbuhan industri yang positif. = belum mendapat bantuan dari KKP sebagaimana cold stor- age perikanan. “Investasi cold storage dengan dry storage juga tidak selisih jauh. Paling banyak selisih dua kali lipat, tapi harga sewanya bisa berbeda 10 lipat per meter ku- biknya,” kata Taufik. Tak hanya konsumer, Ray Soraya menambahkan, ham- 616.500 pir seluruh industri termasuk industri kimia dan kesehatan membutuhkan cold storage. “Hal yang paling mendorong pertumbuhan bisnis ini adalah besarnya kelas menengah 387.500 di Indonesia. Kelas menengah di indonesia semakin me- 88.400 nyadari pentingnya higienitas dan kualitas atas bahan-ba- 22.750 han makanan yang dikonsumsinya,” kata Ray. “Potensinya besar, kami memiliki klien di hampir semua industri itu.” Kiat Ananda akan fokus di semua sektor bisnis kare- na perseroan unggul dalam customized cold chain solution dengan target pertumbuhan bisnis 2,5 kali lipat per tahun. “Masing-masing konsumen bisa kami tangani berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan. Kami membantu perma- SEAFOOD PAKAN TERNAK PRODUK PRODUK DAN AYAM DAGING MERAH SEGAR RITEL salahan nasabah secara sourcing, sizing, system, storage, distribusi, informasi dan distribusi.” 23 EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month PT PELNI (Persero) Transformasi Bisnis Penguasa Angkutan Laut Kunci memenangkan persaingan bisnis adalah inovasi. Siapa yang melakukan perubahan dan inovasi dialah yang mampu bertahan dan bisa menjadi pemenang. Perubahan wajib dilakukan perusahaan mana pun, tak terkecuali peru sahaan milik negara (BUMN). K KAMI UBAH PERSEPSI etika maskapai penerbangan bertarif murah atau low cost carrier NAIK KAPAL MENJADI (LCC) yakni Lion Air dan AirAsia hadir pada tahun 2000, banyak yang LIFESTYLE. KITA BISA mengira bisnis transportasi laut akan karam, begitu juga dengan MENYELENGGARAKAN kelangsungan bisnis PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) TRAINING, GATHER- atau kini disebut PELNI. Alasannya, masyarakat bakal beralih menggunakan ING, DAN MEETING ON pesawat terbang ketimbang kapal laut karena tarifnya lebih murah. Namun BOARD.” nyatanya, perusahaan yang didirikan pada 28 Februari 1952 ini masih ber- tahan dan tetap bertumbuh. Di bawah kepemimpinan Elfien Goentoro sebagai direktur utama, PELNI bertransformasi. Kepada majalah Supply Chain & Logistics Review, Elfien men- gatakan perseroan tengah menitikberatkan pada added value atau memberi nilai tambah bagi penumpang kapal laut. Seb- agai alat transportasi, perseroan tak hanya memberikan lay- anan antarpenumpang ke tujuan, melainkan menyediakan layanan tambahan. Kapal Kelimutu dan Kelud milik PELNI akan dialihfungsikan untuk layanan baru tersebut. “Kami ubah persepsi naik kapal menjadi lifestyle. Kita bisa menyelenggarakan training, gathering, dan meeting on board,” kata alumnus teknik kimia dari Institut Teknologi Bandung tahun 1987 ini. Dengan begitu, kapal laut beralih fungsi menjadi wahana wisata. Perseroan juga akan melakukan banyak hal demi transformasi. Ini penting mengingat pertumbuhan pendapatan dari angkutan penumpang kapal turun sekitar 24 EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month HASILNYA LANGSUNG KELIHATAN. AKHIR TAHUN 2014, PERSEROAN MENCETAK LABA POSITIF RP11,2 MILIAR. 7% setiap tahun. Sebab itu, sejumlah miliar. Perbaikan dari sisi kualitas aset strategi ditempuh, di antaranya pela- dan keuangan juga ditempuh. tihan besar-besaran di bidang SDM, Mengacu laporan keuangan PELNI, perbaikan fasilitas kapal, dan me- laba tahun berjalan 2014 mencapai ningkatkan layanan atau hospitality. Rp11,22 miliar, naik sgnifikan karena Beberapa tahun lalu, dia juga meng- tahun 2013, perseroan mencetak rugi hilangkan sistem kabin di kapal laut tahun berjalan menembus Rp634 untuk bersaing dengan maskapai LCC miliar. Tahun 2014 itu, Elfien ma- sehingga di kapal PELNI semuanya sih menjabat direktur komersial dan kelas ekonomi. pengembangan usaha, sedangkan Tidak hanya itu, semenjak meme- dirut PELNI masih dipegang Sulistyo likannya ke Kementerian BUMN. Ala- gang kendali utama PELNI pada ta- Wimbo S. Hardjito. sannya, bisnis Djakarta Lloyd di sek- hun 2015, alumnus Master Business Restrukturisasi dan transformasi tor angkutan kargo laut tak sejalan Administration dari Centerbury Busi- sebetulnya sudah ditempuh sejak dengan PELNI. ness School, University of Kent, Ing- tahun 2014. Ketika dipercaya men- Semua alat produksi juga dibenahi; gris, tahun 1994, ini melakukan ban- jadi direktur komersial dan pengem- sistem pengelolaan tiket penumpang yak hal. Dia menata ulang rencana bangan usaha, mantan komisaris PT dan penggunaan BBM. Erfien men- perusahaan. Segala sumber daya Pertamina EP CEPU dan PT Krakatau argetkan penghematan BBM bisa yang dimiliki PELNI harus sejalan Daya Listrik ini berkuasa penuh men- sebesar 10% dari pagu yang ditetap- dengan tujuan korporasi. Itu sebab- gubah strategi perusahaan. Langkah kan bersama BPH Migas. Hasilnya nya, dia berani melepas pengelolaan ini tidak mudah karena saat itu per- langsung kelihatan. Akhir tahun 2014, PT Djakarta Lloyd dan mengemba- seroan masih merugi Rp634 miliar. perseroan mencetak laba Rp11,2 25 EDISI XIII | APRIL 2017
Company of the Month Pada Juni 2015, jabatannya naik menjadi direktur utama. barang baru dan satu kapal penumpang. Penambahan Sejak itu, kinerja perusahaan menghijau dan akhir 2015, kapal perlu dilakukan demi peremajaan lantaran banyak Pelni meraih laba Rp99,7 miliar. Setahun kemudian, ta- kapal milik PELNI umurnya di atas 30 tahun. “Anggaranya hun 2016, laba unaudited Pelni mencapai Rp199 miliar. Rp1,3 triliun per kapal. Skema pendanannya multiyears,” Tahun ini, sejumlah rencana bisnis siap paparnya. dieksekusi. Bisnis perusahaan kini terbagi Di bisnis wisata, kontribusinya juga lima lini; pengangkutan barang, pengang- akan digenjot. Pengembangan bisnis se- kutan penumpang, bisnis logistik lewat PT cara anorganik juga terus dilakukan. Le- Sarana Bandar Nasional (SBN) untuk bong- AKHIR TAHUN 2016, wat beberapa anak usaha, PELNI terus kar muat dan freight forwarding, bisnis PT KONTRIBUSI LABA DARI mengembangkan diri. Akhir tahun 2016, Pelita Indonesia Djaya (PIDC) di jasa pen- kontribusi laba dari anak usaha menca- ANAK USAHA MENCAPAI gurusan transportasi dan kepabeanan, dan pai Rp79 miliar. Kontribusi laba terbesar RP79 MILIAR. terakhir Rumah Sakit (RS) PELNI. berasal dari bisnis RS PELNI. Sebab itu, KONTRIBUSI LABA TER- Sebagai negara kepulauan, Elfien me- delapan lantai baru siap dibangun. Tahun BESAR BERASAL DARI nyadari masa depan perusahaan kapal laut 2018, ditargetkan delapan lantai ini su- tentu berada di pengangkutan barang. Di BISNIS RS PELNI. dah bisa digunakan sehingga dapat terus atas kertas, pendapatan angkutan barang menyokong pendapatan dan laba induk. bisa naik 7-10% per tahun sehingga ang- Strategi berikutnya ialah melanjutkan kutan barang akan terus dikembangkan. sinergi BUMN. Pihaknya sudah beker- Meski demikian, sampai akhir tahun 2016, kontribusi jasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ke angkutan penumpang masih dominan mencapai 70% ke depan, PELNI akan menjajaki kerja sama dengan PT Per- pendapatan PELNI. “Kami memiliki sembilan kapal yang tamina (Persero) untuk menggunakan bahan bakar gas sudah ada palka [kontainer]. Kami sudah memiliki tiga sehingga perseroan bisa mengurangi ketergantungan kapal barang dan menyewa tiga kapal untuk Program Tol BBM jatah public service obligation atau PSO. “Kami juga Laut di tahun 2016,” kata ayah dua putra ini. menjajaki kerja sama dengan beberapa BUMN lain un- Pada Maret ini, satu kapal lagi siap memperkuat ar- tuk membuat hotel terapung. Rute yang kami kaji adalah mada PELNI dan target tambahan berikutnya lima kapal rute dari 10 destinasi wisata nasional.” = PENDAPATAN USAHA PELNI LABA (RUGI) BERSIH PELNI (RP TRILIUN) (RP MILIAR) 2015 2014 3.85 2015 2013 2014 2.97 98,93 2.49 2013 4,39 -622 SUMBER: LAPORAN KEUANGAN PELNI 26 EDISI XIII | APRIL 2017
View Rethinking Your Supply Chain in an Era of Protectionism Justin Rose Most U.S. and European companies have spent the past 20 years concen trating more and more of their manufacturing in East Asia to reduce costs by exploiting labor-arbitrage opportunities and address the promise of that rapidly growing market. I Martin Reeves t’s time for them to rethink their supply-chain strategies. Adjusting to new economic realities as well as political and economic uncertainties will require making their supply chains much more resilient. There are three reasons a rethink is due: East Asia’s shrinking cost advantage. The fraction of global manufacturing done in Asia (measured by value added) jumped from 29% in 2000 to 45% in 2015. We’ve been warning for years that this shift had gone too far and had urged global companies to rethink their manufacturing and sourcing footprint (see Made in America, Again and Shifting Economics of Global Manufacturing). Our argument has been that a number of trends have leveled the playing field around the globe. They include years of 15% to 20% annual increases in labor costs without compensating productivity growth in manufacturing titans such as China, cheap energy in North America un- locked by hydraulic fracturing, and the increasing complexity and cost of managing global sup- ply chains. In 2004, the cost of manufacturing on the east coast of China was approximately 15 percentage points cheaper, on average, than in the United States. In 2016, that gap was down to about 1 percentage point. This trend has triggered significant interest in reshor- ing production to and sourcing from North America. One high profile example is Walmart’s commitment to source an additional $250 billion in products made, assembled, or grown in the United States. Advances in manufacturing technology. Manufacturing is on the cusp of a robotics revolu- tion. We estimate that robotics could cost ef- fectively replace or augment 50% of the tasks done in a plant today. As robotics and other advanced manufacturing tech- nology are deployed over the next 10 years or so, global manufacturing cost differentials will shrink further, accelerating the “relocalization” of sup- 27 EDISI XIII | APRIL 2017
View chemicals to electronics and appliances – are moving quickly to rethink supply chains and make them more resilient. However, they are encountering some formidable challenges. For companies looking to produce in the United States, one of the most significant is the decimation of the U.S. supply base: The United States suf- fered a net loss of nearly 19,000 manu- facturing firms between 2001 and 2015, according to our analysis of U.S. Bureau of Labor Statistics and U.S. Census Bureau data. Many sectors saw 30% to 50% of firms close their doors, which has added complexity to manufacturing in the United States. Of the major manufacturing sec- tors, only chemicals, food, and beverages and tobacco products saw a meaningful increase in the number of firms. One firm that appears to be creatively addressing the challenges is CY TOP, a ply chains – which means many companies will mid-sized company that makes stain- serve regional markets with goods largely sourced less-steel, indoor trash cans. While the bulk of its within that region. production is still in Asia, it has started building pro- duction in the United States in the last 24 months A shift toward protectionism. — in part to support Walmart’s initiative to buy Exhibits A and B are the United Kingdom’s vote more U.S.-made products. CY TOP has been able to exit the Europe Union and Donald Trump’s victory to do this while maintaining its low manufacturing in the U.S. presidential election. But there may be costs by aggressively reengineering and automat- more to come. All this adds up to an unprecedented ing its U.S. production lines: It only uses seven to 10 level of uncertainty about trade policies and their ef- people on a line that would have 80 people in Asia. fect. Take the idea of a U.S. border tax, which Presi- (It also saves money because transportation costs dent Trump has floated. Such a policy alone could on those U.S.-made goods are lower.) Its medium- have a major impact on companies operating in the term goal — if its first U.S. facility is successful — is United States. Some retailers that are big import- to add as many as three more U.S. manufacturing ers could see their net profits plummet by almost sites. In the longer term, the company might supply 80%, while exporters of manufactured goods could global demand from the United States. see their net profits soar by 50% or more (see these CY TOP has not been able to find U.S. suppliers exhibits). Yet whether and how such a policy will be of some key inputs (e.g., the specialized coating implemented remains uncertain; so does its impact that prevents stainless steel from showing finger on exchange rates and a large number of other poli- prints, which it continues to source from Asia). For cies that could influence trade economics. now, that means extra shipping cost and logistics With all of the changes and uncertainty, compa- costs. Over time, however, its goal is to develop its nies in a wide range of industries – from autos and supplier ecosystem in the United States — either 28 EDISI XIII | APRIL 2017
View by persuading its existing Asian suppliers to produce in the Unit- ed States or by sharing its plans to increase its own production in the United States with potential domestic companies that could enter the business. Other firms in the same boat are using a va- riety of creative approaches to persuade potential suppliers to produce things that are now not made in the United States: help- ing them finance new plants, sharing the savings on freight and logistics, and even collaborating with competitors in the hope that their combined volume will draw suppliers’ interest. Given this emerging new world, manufacturers should take these steps: • Evaluate your existing and future customer footprint and map it against your ex- isting manufacturing and supply chain capabilities. • Analyze the total costs of supply for each alternative • Engineer your supply chains to be resilient to further location. shifts and instabilities in trade policies and exchange rates. • Explore advanced manufacturing technologies and possibilities, especially flexible robotics and automa- Taking these actions may challenge your conventional tion and understand how these change the equation. corporate wisdom on how to configure and optimize your • Proactively try to rebuild your atrophied supply-chain supply chain. But in these uncertain times, even the most ecosystems, if possible in conjunction with similar fundamental assumptions must be questioned. manufacturers and large customers. Original source: https://hbr.org/2017/03/rethinking-your-supply-chain-in-an-era-of-protectionism Justin Rose is a Chicago-based partner of the Boston Consulting Group and leads BCG’s digital efforts for industrial goods companies. Martin Reeves is a senior partner and managing director in the Boston Consulting Group’s New York office and the director of the BCG Henderson Institute. He is the co-coauthor of Your Strategy Needs a Strategy (Harvard Business Review Press, 2015). You may contact him by e-mail at reeves.martin@bcg.com and follow him at @MartinKReeves. 29 EDISI XIII | APRIL 2017
You can also read